Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Stok Beras Sumsel Dinyatakan Aman Hingga Maret 2024

Stok beras di Sumatera Selatan dinyatakan aman hingga bulan Maret 2024.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Stok Beras Sumsel Dinyatakan Aman Hingga Maret 2024
handout
Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan Agus Fatoni mengecek stok beras di pasar tradisional. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan Agus Fatoni meminta masyarakat tidak panik atas terjadinya kelangkaan beras di pasaran. Dia mengatakan stok beras di Sumatera Selatan aman hingga bulan Maret 2024.

"Stok beras di Sumsel aman sampai dengan Maret 2024," tegas Fatoni usai menerima audiensi dari Pimpinan Perum Bulog Kantor Wilayah Sumsel Babel Mohamad Alexander dikutip Minggu (22/10/2023).

"Selain beras cukup, produksi pertanian juga kita cukup, tetapi kami menghimbau agar masyarakat untuk sementara waktu menjual di internal atau dalam daerah Sumsel agar tidak kekurangan dari sisi produksi," imbuhnya.

Fatoni menilai peran Perum Bulog sangatlah penting dalam mengatasi ketersediaan pangan dan meminta dinas terkait untuk terus berkoordinasi secara intens dalam mengatasi ketersediaan bahan pokok.

"Mengantisipasi naiknya harga beras kita terus lakukan berbagai upaya seperti pasar murah dan toko kebutuhan pokok (kepo) yang harganya lebih murah dari harga di pasaran," ucap Fatoni.

Dia meminta Bulog bekerjasama dengan koperasi membantu penjualan bahan pokok sehingga mudah didapat masyarakat dengan harga terjangkau.  Fatoni juga meminta agar kegiatan pasar murah dilaksanakan secara masif.

BERITA REKOMENDASI

"Pasar murah akan kita gelar lebih masif lagi. Kepala Bulog menyampaikan stoknya cukup tergantung permintaan. Jadi silahkan dari pedagang, koperasi mengajukan permintaan akan segera kita distribusikan sehingga ketersediaan beras di pasaran stabil," kata Fatoni.

Pimpinan Perum Bulog Kantor Wilayah Sumsel Babel Mohamad Alexander menegaskan, pihaknya akan mendukung penuh program Pemprov Sumsel dalam membangun ketahanan pangan.

Pihaknya akan ikut membantu mengatasi permasalahan inflasi dengan menggelontorkan beras SPHP di Sumsel.

"Khususnya untuk beras kita terus pasok baik untuk kegiatan SPHP maupun bantuan pangan. Terus kami gencarkan kepada masyarakat, sehingga inflasi di Sumsel bisa diatasi," kata Alex.

"Stok kami sangat cukup untuk 4-5 bulan ke depan dan kami akan ikut mendukung program Pemprov Sumsel dalam ketahanan pangan dan stabilisasi harga beras melalui berbagai kegiatan yang dilakukan untuk menekan inflasi," sambungnya.


Dia menyambut baik MoU yang dilakukan bersama Pemprov Sumsel di mana seluruh koperasi di Sumsel akan menjadi outlet Bulog dalam penyaluran komoditas dari Bulog sampai ke lapisan terbawah.

Baca juga: BPS: Harga Beras, Gula dan Cabai Rawit Cenderung Naik, Perlu Perhatian Khusus

"Sesuai ketentuan Badan Pangan Nasional (Bapanas) HET pembelian beras SPHP dari Bulog Rp9.950 per kg. Sementara di tingkat masyarakat HET-nya Rp10.900 atau Rp54.500 per 5 kg, sudah ada ketentuannya dan tidak boleh menjual di atas itu," jelas Alex.

Baca juga: Harga Beras Melonjak, Pedagang Warteg Siasati Kurangi Porsi Nasi

Sepanjang tahun ini, penyaluran beras Bulog sudah mencapai 32 ribu ton. Sementara stok beras existing di gudang 23 ribu ton yang diasumsikan cukup hingga Maret 2024 mendatang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas