Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Chandra Asri dan Inalum Kerja Sama Dorong Percepatan Ekosistem Kendaraan Listrik

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri Group), melalui anak usahanya, PT Chandra Asri Alkali (CAA) dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum)

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Chandra Asri dan Inalum Kerja Sama Dorong Percepatan Ekosistem Kendaraan Listrik
Istimewa
Didukung oleh meningkatnya harga komoditas berimbas pada kinerja PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) yang mengalami pertumbuhan, baik sisi pendapatan maupun laba.. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri Group), melalui anak usahanya, PT Chandra Asri Alkali (CAA) dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) kerja sama mendukung pengembangan hilirisasi aluminium, sekaligus mempercepat ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) dalam negeri yang berkelanjutan.

Kerja sama yang disepakati melalui penandatanganan Letter of Intent (LoI), meliputi potensi penyediaan pasokan kaustik soda basah oleh CAA kepada Inalum dengan volume hingga 120.000 MT per tahun dan potensi penyertaan ekuitas oleh Inalum di CAA hingga 10 persen .

Baca juga: Sukseskan Agenda Penanaman Modal, UMKM Didorong Ikut Agenda Hilirisasi Nasional

Chandra Asri Group melalui Pabrik Chlor Alkali-Ethylene Dichloride (CA-EDC) akan menyediakan kaustik soda basah yang akan digunakan oleh Inalum sebagai salah satu bahan baku utama dalam proses produksi aluminium di fasilitas smelternya, termasuk sebagai komponen battery pack untuk EV.

Inalum juga akan melakukan kajian kelayakan investasi terhadap CAA untuk melihat peluang kepemilikan saham di CAA.

“Intensi kerja sama ini diharapkan dapat berkontribusi mendukung salah satu prioritas pemerintah dalam memberikan nilai tambah bagi komoditas bahan mentah,” ujar Presiden Direktur & CEO Chandra Asri Group, Erwin Ciputra ditulis Senin (30/10/2023).

Melalui LoI ini Chandra Asri Group dan INALUM berupaya memfasilitasi pertumbuhan industri midstream dan hilir aluminium, khususnya untuk kendaraan listrik di dalam negeri termasuk Indonesia dalam percepatan adopsi kendaraan listrik, yang mana target penggunaan kendaraan berbasis baterai ini memiliki peran dalam upaya pemenuhan net zero emission Indonesia di tahun 2060.

Erwin menyebut, atas kerja sama ini maka perseroan dapat berkontribusi mendorong terciptanya ekosistem hilirisasi, terutama di sektor mineral aluminium dan mendukung percepatan industri kendaraan listrik dalam negeri.

BERITA REKOMENDASI

"Inalum merupakan mitra yang tepat karena pengalaman dan keahlian mereka di industri ini,” ucapnya.

Baca juga: Hilirisasi Nikel di Pulau Obi: Manfaat dan Potensinya bagi Indonesia

Direktur Pengembangan Usaha Inalum, Melati Sarnita menyampaikan, kaustik soda basah yang dipasok oleh CAA nantinya akan digunakan oleh PT Borneo Alumina Indonesia (BAI), anak usaha perserpan bersama-sama dengan PT Antam Tbk, sebagai salah satu bahan baku utama untuk memproduksi alumina melalui fasilitas smelter grade alumina refinery (SGAR) yang ditargetkan akan mulai beroperasi pada tahun 2025.

“Pada tahapan selanjutnya, alumina tersebut nantinya akan digunakan oleh Inalum sebagai bahan baku melalui fasilitas smelternya menjadi aluminium,” jelasnya.

Melati juga menambahkan, perusahaan saat ini fokus pada pengembangan ekosistem hilirisasi aluminium nasional dan peningkatan jumlah produksi, baik dalam hal pengembangan lingkup rantai pasok aluminium maupun pengembangan energi hijau.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas