Program Konversi Sepi Peminat, Pengamat Sarankan Ubah ke Metode Tukar Tambah
Mendongkrak minat masyarakat untuk ikut program konversi sepeda motor konvensional ke listrik, pemerintah menambah besaran subsidi dari Rp 7 juta
Penulis: Lita Febriani
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mendongkrak minat masyarakat untuk ikut program konversi sepeda motor konvensional ke listrik, pemerintah menambah besaran subsidi dari Rp 7 juta menjadi Rp 10 juta.
Pengamat Otomotif sekaligus Peneliti LPEM UI Riyanto, mengatakan program konversi sepeda motor tidak diminati oleh masyarakat.
"Banyak masyarakat tidak yakin dengan keberhasilan program konversi. Sebab mesin sepeda motornya diambil dan diganti baterai," tutur Riyanto kepada Tribunnews.com, Rabu (15/11/2023).
Baca juga: Cukup Bayar Rp7 Juta, Dapat Paket Konversi Sepeda Motor Listrik Kolaborasi Slank X Elders Elettrico
Masalah lainnya ialah keterbatasan bengkel bersertifikasi hingga proses sertifikasi yang memakan waktu cukup lama dirasa tidak efektif.
"Proses sertifikasi juga lama, memakan waktu. Mereka yang sepeda motornya satu kan selama proses konversi menggunakan apa," ujarnya.
Riyanto menyarankan program konversi diganti dengan metode trade-in atau tukar tambah. Langkah ini perlu di kaji untuk mengakselerasi adopsi kendaraan listrik di masyarakat.
"Kalau mau sih program tukar tambah aja (trade-in) ya. Jadi sepeda motor lama diharga sesuai harga pasar untuk ditukar ke sepeda motor listrik," terangnya.