Jasa Raharja Waspadai Peningkatan Kasus Kecelakaan pada Periode Nataru
PT Jasa Raharja mewaspadai adanya peningkatan kecelakaan lalulintas pada periode libur Natal dan Tahun Baru 2024.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Jasa Raharja mewaspadai adanya peningkatan kecelakaan lalulintas pada periode libur Natal dan Tahun Baru atau Nataru 2024.
Diketahui pada periode tersebut, jumlah pergerakan atau mobilitas masyarakat cenderung mengalami peningkatan yang signifikan, dibandingkan rata-rata pergerakan pada periode non-nataru.
Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan A Purwantono mengungkapkan, jumlah pergerakan masyarakat di periode tersebut sebanyak 100 juta pergerakan.
Baca juga: Jelang Libur Nataru 2024, Kakorlantas Cek Kesiapan 2 Pelabuhan di Jawa Timur
Untuk itu, Perseroan bersama stakeholder terkait seperti Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah melakukan sejumlah kesiapan.
"Persiapan nataru kita dengan Kementerian Perhubungan sudah ada persiapan, persiapan ini diperkirakan lebih dari 100 juta, tapi ini kan masih dalam prediksi," ucap Rivan di Kawasan Kuningan, Jakarta, Senin (27/11/2023).
"Nah kami sudah mempersiapkan berbagai kegiatan dengan Korlantas, beberapa persiapan yang sudah dilakukan terutama di daerah-daerah yang berpotensi terhadap keramaian lalulintas, contoh seperti Pantura," sambungnya.
Berbeda halnya seperti periode Idul Fitri yang berfokus pada pengamanan jalur mudik, menurut Rivan, pada periode Nataru jalur wisata menjadi prioritas.
Jasa Raharja bersama Korlantas dan Kemenhub telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi adanya kasus kecelakaan.
Upaya tersebut seperti melakukan pemetaan jalur-jalur yang memiliki potensi rawan kecelakaan, hingga menambah rambu-rambu lalulintas.
"Antisipasi termasuk rekomendasi titik-titik rawan kecelakaan yang Jasa Raharja miliki, kita berikan rekomendasi ke seluruh Polres supaya ada antisipasi kecelakaan, seperti Red Zone atau Black Spot," papar Rivan.
"Nanti kemudian Jasa Raharja aktif memberikan, apakah nanti seperti pos keamanan di sana atau penambahan rambu-rambu lalulintas pengingat, kita sudah siapkan itu," pungkasnya.
Baca juga: Bank Indonesia Masih Hitung Kebutuhan Uang untuk Nataru 2023/2024, Pemilu dan Idul Fitri
Dalam kesempatan tersebut Rivan mengungkapkan, PT Jasa Raharja (Persero) mencatat telah menyalurkan dana santunan kecelakaan lalu lintas secara nasional sebesar Rp2,54 triliun hingga Oktober 2023.
Dana santunan sebesar Rp2,54 triliun tersebut disalurkan untuk kelompok korban yang cedera maupun meninggal dunia.
Jika dirinci secara detail, jumlah santunan meninggal dunia senilai Rp1,14 triliun, sementara untuk luka-luka sebesar Rp1,4 triliun.
"Untuk total santunan meninggal dunia Rp1,1 triliun, sementara santunan yang luka-luka Rp1,5 triliun," ucap Rivan.
Ia melanjutkan, Jasa Raharja terus memastikan pelayanan kepada masyarakat akan semakin cepat.
Jumlah Wisatawan Periode Nataru Melonjak
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno memproyeksikan jumlah pergerakan wisatawan pada periode libur Natal dan Tahun Baru 2024 bakal tembus 200 juta pergerakan orang.
Sandi mengungkapkan, Kementerian Perhubungan memperkirakan ada 102 juta pergerakan orang. Namun, ia meyakini pergerakan pada periode kali ini akan tembus 2 kali lipat.
"Kementerian Perhubungan menyampaikan 102 juta untuk wisatawan nusantara. kami meyakini lebih dari itu, mungkin 2 kali lipat," ucap Sandi saat ditemui di Kawasan Kuningan pada Minggu (26/11/2023) malam.
Dirinya mengungkapkan, hal ini dikarenakan para pelaku wisata tak hanya melakukan kegiatan pariwisata di 1 titik saja.
Melainkan akan bergerak ke berbagai spot pariwisata.
"Karena begitu sampai destinasi, dia akan bergerak bukan hanya berhenti di 1 destinasi," papar Sandi.
"Misalnya yang ke Bali ada kemungkinan tidak hanya di Kabupaten Badung saja, tapi juga akan bergerak ke Kabupaten Karangasem dan kota Denpasar atau ke Gianyar," lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sandi juga mengungkapkan bahwa Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah berkoordinasi dengan Dinas-Dinas Pariwisata di berbagai daerah untuk menyiapkan fasilitas pariwisata yang baik.
Kesiapan ini sangat penting dilakukan, agar tidak terjadi over capacity serta tidak terjadi insiden yang tak diinginkan, seperti adanya kecelakaan.
"Kami sudah menyiapkan surat edaran untuk secara tegas menyampaikan pesan kepada kepala dinas untuk menyiapkan destinasi agar aman, nyaman, dan menyenangkan," papar Sandi.
"Karena saya tidak ingin ada kegiatan wisata yang terlalu membebani akhirnya timbul over capacity atau timbul kecelakaan yang tidak kita inginkan," pungkasnya.