BPS Catat Inflasi Tahunan 2,86 Persen, Beras Jadi Penyumbang Terbesar
Tingkat inflasi pada bulan November 2023 adalah 2,86 persen atau terjadi peningkatan indeks harga konsumen (IHK) dari 112,85 pada tahun lalu.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan (year on year) pada November 2023 sebesar 2,86 persen. Komoditas penyumbang inflasi terbesar yaitu beras.
"Tingkat inflasi pada bulan November 2023 adalah 2,86 persen atau terjadi peningkatan indeks harga konsumen (IHK) dari 112,85 pada bulan November 2022 menjadi 116,08 pada November 2023," kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud dalam Rilis BPS, Jumat (1/12/2023).
Dikatakan Edy, merinci berdasarkan kelompok pengeluaran inflasi tahunan terbesar terjadi pada kelompok makanan minuman dan tembakau yaitu sebesar 6,71 persen dan memberikan andil sebesar 1,72 persen terhadap inflasi umum.
Baca juga: Bumbu-bumbuan Ini Jadi Biang Kerok Naiknya Inflasi November 2023
Selain itu Edy memaparkan, komoditas penyumbang inflasi tahunan pada November ini terbesar disumbangkan oleh beras sebesar 0,58 persen, cabai merah menyumbang 0,19 persen, rokok kretek filter 0,8 persen.
Kemudian, cabai rawit menyumbang inflasi 0,10 persen, daging ayam ras dengan turut andil inflasi sebesar 0,09 persen serta bawang putih yang menyumbang 0,07 persen.
"Komunitas lainnya yang menjadi penyumbang terbesar di inflasi November 2023 secara year on year adalah emas perhiasan andil sebesar 0,11 persen, kemudian biaya kontrak rumah dengan andil sebesar 0,10 persen," kata Edy.
Sementara itu, berdasarkan sebaran inflasi tahunan menurut wilayah dari 90 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) sebanyak 57 kota mengalami inflasi tahunan lebih tinggi dari inflasi nasional.
BPS mencatat, sebaran inflasi wilayah paling tertinggi yaitu di Pulau Sumatera, di Tanjung Pandan sebesar 5,88 persen.
"Tanjung Pandan merupakan kota dengan tingkat inflasi tahunan tertinggi secara nasional," ucap Edy.
Sedangkan di Pulau Jawa inflasi tertinggi yaitu di Kota Sumenep yaitu 5,51 persen. Lalu di Kepulauan Bali dan Nusra terjadi di Kota Singaraja inflasi sebesar 4,47 persen.
Kemudian, di Pulau Kalimantan terjadi di Kota Baru yaitu 3,85 persen. Pulau Sulawesi inflasi tertinggi di Kota Luwuk 4,59 persen dan terakhir di Kepulauan Maluku dan Papua inflasi tertinggi terjadi di Kota Merauke sebesar 5,25 persen.