Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau PT Pelni mengoperasikan sebanyak 68 kapal selama periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Direktur Utama Pelni Tri Andayani mengatakan, dari total tersebut meliputi 26 kapal penumpang dengan ketersediaan seat 50.832 serta 42 kapal perintis dengan 15.978 seat.

Baca juga: AP I: Tiga Bandara Beroperasi 24 Jam Selama Periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024

"Total pengoperasian armada saat Nataru sebanyak 68 kapal, dengan ketersediaan 66.810 seat per satu kali keberangkatan. Dengan total ketersediaan tiket mencapai 648.000 tiket," kata Anda dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI terkait Kesiapan BUMN Transportasi dalam menghadapi Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, di DPR, Senin (4/12/2023).

Anda menyampaikan, dari total 26 kapal penumpang yang beroperasi selama Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 ini akan menyinggahi 72 pelabuhan. Sedangkan untuk kapal perintis, akan menyinggahi 273 pelabuhan.

Terkait dengan kesiapan alat keselamatan dari total 26 kapal penumpang tersedia 226 lifeboat, 1.693 life raft, dan 71.098 life jacket. Sementara pada 42 kapal perintis, juga tersedia 124 lifeboat, 849 life raft dan 22.252 life jacket.

Baca juga: Asyik! Tiket Kapal Pelni untuk Libur Natal dan Tahun Baru 2024 Sudah Bisa Dibeli, Begini Caranya

"Dimana 1 lifeboat dapat muat 100 sampai 115 orang, life raft dapat muat 25 orang," ujar dia.

"Total kesediaan semua untuk 98.855 orang atau kami telah menyediakan 150 persen lebih banyak dari kapasitas maksimum seluruh penumpang yang dapat diangkut kapal Pelni pada masa Nataru," sambungnya.

Sementara itu, Anda menegaskan bahwa Pelni sendiri telah menyiapkan langkah strategis untuk Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 yaitu pelaksanaan ramp check serta melalukan monitoring ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Baca juga: Jadwal Kapal Pelni KM Dorolonda Desember 2023 sampai Januari 2024, Cek Rute Perjalanan Tahun Baru

"Seluruh kapal pada peak season dan tidak ada yang melaksanakan docking pada periode ini. Serta seluruh kapal kami pastikan laik laut dan laik operasi," jelasnya.

Selanjutnya, Pelni juga melakukan penyesuaian rute sebagai langkah antisipasi terhadap lonjakan penumpang di pelabuhan.

"Kemudian kami jiga melakukan kegiatan posko dan monitoring dengan bekerja sama dan berkoordinasi dengan instansi terkait, posko pusat dan Kemenhub," ungkapnya.