Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Indonesia Berpeluang Pimpin Industri Hidrogen dan Green Ammonia

Pengembangan green hydrogen dan green ammonia menjadi semakin relevan karena kebutuhan clean ammonia untuk energi akan meningkat signifikan.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Indonesia Berpeluang Pimpin Industri Hidrogen dan Green Ammonia
handout
PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama PT PLN (Persero) menandatangani Joint Development Study Agreement (JDSA) untuk studi pengembangan bersama terkait ekosistem green hydrogen dan green ammonia terintegrasi di kawasan industri PT Pupuk Kujang di Dubai, Minggu (3/12/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan, arah pengembangan perusahaan kedepan adalah menjadi industri pupuk dan petrokimia global yang terintegrasi.

Dengan kapasitas produksi amonia Pupuk Indonesia grup sekitar tujuh juta ton per tahun, Pupuk Indonesia berpotensi besar menjadi pemain utama pada industri ini.

“Pupuk Indonesia berpotensi besar menjadi global player pada industri green ammonia, terlebih dengan posisi strategis Indonesia yang dapat menjadi hub green hydrogen dan green ammonia,” kata Rahmad di penandatanganan Joint Development Study Agreement (JDSA) studi pengembangan bersama ekosistem green hydrogen dan green ammonia terintegrasi di kawasan industri PT Pupuk Kujang antara PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama PT PLN (Persero) di Dubai belum lama ini.

Kerjasama ini, lanjut Rahmad, untuk memperluas kerjasama pengembangan ekosistem green hydrogen dan green ammonia di Indonesia.

Pupuk Indonesia bersama PLN juga berkolaborasi untuk pengembangan Green Industrial Cluster di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Iskandar Muda Indutrial Area (IMIA) di Lhokseumawe Aceh, serta pengembangan green hydrogen dan green ammonia pada kawasan industri Petrokimia Gresik di Jawa Timur.

Menurut Rahmad, pengembangan ekosistem industri hijau atau tanpa emisi karbon ini adalah bentuk implementasi prinsip Enviromental, Social, and Governance (ESG) di Pupuk Indonesia sekaligus langkah nyata sesuai peta jalan (roadmap) dekbarbonisasi untuk mendukung target pencapaian nol emisi karbon pemerintah Indonesia pada tahun 2060.

Berita Rekomendasi

Pengembangan green hydrogen dan green ammonia menjadi semakin relevan karena kebutuhan clean ammonia untuk energi akan meningkat signifikan.

Baca juga: Pertamina, Pupuk Indonesia dan Mitsubishi Kembangkan Bisnis Green Hydrogen dan Green Ammonia

Selain itu, keberadaan green ammonia juga dapat mendukung keberlanjutan pasokan bahan baku pupuk. Karena amonia adalah bahan baku utama pupuk Urea, NPK, ZA, dan sebagainya.

Studi pengembangan green hydrogen dan green ammonia bersama PLN ini akan dilaksanakan dalam dua tahapan.

Pertama, studi mencakup produksi green hydrogen pada fasilitas produksi milik PLN untuk kemudian didistribusikan ke fasilitas pabrik green ammonia di kawasan industri Pupuk Kujang.

Selanjutnya green hydrogen akan dikonversi menjadi green ammonia di fasilitas produksi Pupuk Kujang, untuk selanjutnya didistribusikan kembali ke ke fasilitas penyimpanan green ammonia di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PLN untuk dijadikan bahan bakar co-firing.

Adapun tahap kedua, meliputi pengembangan fasilitas green hydrogen di lokasi fasilitas produksi green ammonia di Pupuk Kujang, yang didukung oleh PLN dengan layanan Renewable Energy Certificate (REC).

Berikutnya pelaksanaan konversi green hydrogen menjadi green ammonia oleh Pupuk Kujang menggunakan fasilitas produksi green ammonia Pupuk Kujang. Dan terakhir pemanfaatan green ammonia untuk kepentingan co-firing PLTU milik PLN dan kebutuhan ekspor.

Baca juga: PLN Operasikan Green Hydrogen Plant, Mampu Produksi Hidrogen Hijau 51 Ton Per Tahun

"Kerjasama ini dilakukan dalam rangka mengembangkan energi bersih di Indonesia melalui pengembangan green ammonia menggunakan existing facility Pupuk Indonesia. Kami berharap joint study ini akan mendorong Indonesia menjadi pelopor pengembangan solusi energi hijau dan mencapai target net-zero emission di 2060," kata Rahmad.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas