Era Digitalisasi, Generative AI Bantu Perusahaan Hadapi Tantangan bisnis
Munculnya Generative Artificial Intelligence (Gen AI) menandai pergeseran penting dalam cara bisnis beroperasi dan berinovasi.
Penulis: Sanusi
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam dunia teknologi yang terus bertumbuh, munculnya Generative Artificial Intelligence (Gen AI) menandai pergeseran penting dalam cara bisnis beroperasi dan berinovasi.
Gen AI, yang ditandai dengan integrasi kecerdasan buatan ke dalam aktivitas sehari-hari, telah memicu implementasi yang berdampak signifikan di berbagai sektor, merevolusi proses bisnis, dan membuka peluang-peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Hal-hal ini dibahas dalam CIO Summit 2023 yang digelar di Nusa Dua, Bali, pada 18-20 Oktober 2023 dan mengambil tema "Gen AI". Salah satu pesertanya adalah Devoteam G Cloud, yang merupakan perusahaan konsultan IT dan juga management service yang melayani klien, khususnya terkait Google Cloud Platform.
Country Director Devoteam G Cloud Indonesia, Hendrawan Deny Ardiyatman, mengungkapkan Google Cloud Platform adalah infrastruktur dengan performa tinggi untuk cloud computing, analisis data, dan machine learning.
Dengan demikian, Devoteam mampu melakukan implementasi apapun bentuk workload yang dibangun di atas Google Cloud Platform.
"Sebagai contoh, Amar Bank meluncurkan produk layanan digital yang bernama ‘Tunaiku’. Sebagian besar solusi Amar Bank dikelola di Google Cloud, bukan hanya di level product dan juga platform yang dapat diakses secara langsung oleh customer, namun data arsitektur mereka juga sudah berjalan di Google Cloud Platform seperti Data Warehouse, Data Lake, dan juga pembuatan Data Modeling," kata Hendrawan melalui keterangan pers, Senin (4/12/2023).
"Jadi, Google Cloud merupakan platform yang digunakan oleh Amar Bank dalam day-to-day operation. Di era digital, teknologi adalah kunci dari segala tantangan di institusi finansial, sehingga Amar Bank menyediakan solusi finansial untuk siapapun yang membutuhkan," lanjutnya.
Contoh lain, yakni Cinema 21. Perusahaan ini sudah memodernisasi teknologi mereka dengan Google Cloud, sehingga bisa melakukan pemesanan tiket dengan sangat mudah.
Baca juga: China Rilis Regulasi untuk AI Generatif, Targetkan ChatGPT dan Layanan Chatbot Lainnya
Kemudian, ada Perumda Pasar Jaya menggunakan teknologi Google Cloud untuk digitalisasi infrastruktur informasi mereka.
"Google Cloud menjadi suatu platform yang terbukti bisa menangani masalah yang dihadapi para pelaku bisnis, di segala sektor bisnis dan industri," imbuh Hendrawan.
Ia melanjutkan, Gen AI sangat potensial untuk membantu brand dan perusahaan dalam menangani beragam tantangan bisnis dan mendukung solusi yang inovatif dalam berbagai sektor.
Baca juga: iPhone 16 akan Dapat Dukungan Fitur AI Generatif
Menurut dia, jika digunakan secara tepat, perkembangan kecanggihan fitur Gen AI tersebut dipastikan bisa menjawab atau mempermudah kebutuhan bisnis di kemudian hari, menjadi solusi yang lebih inovatif dan menguntungkan.
"Dengan memaksimalkan Gen AI di dalam strategi bisnis, para perusahaan dan brand dapat meningkatkan kompetisi dengan cara menambah efisiensi operasional, memperbaiki pengalaman konsumen, memajukan kondisi dan nilai perusahaan di dalam industri yang terkait," kata Hendrawan.
"Namun, perlu digaris bawahi bahwa Generative AI perlu dilakukan dengan sangat bertanggung jawab, mempertimbangkan hal-hal etis, dan memastikan keamanan serta perlindungan data,” tutupnya.
AI akan dominasi perekonomian dunia
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya adopsi teknologi dalam perekonomian nasional. Pasalnya, digitalisasi pemanfaatanya akan semakin masif dalam perekonomian global.
Bahkan, Kepala Negara menyebutkan, perkembangan digitalisasi dan artificial intelligent (AI) akan mendominasi perekonomian. Hal ini ia sampaikan dalam Pidato Pengantar RAPBN 2024 dan Nota Keuangan.
"Cepat atau lambat, perkembangan digitalisasi dan artificial intelligent juga akan semakin penting dan mendominasi kehidupan perekonomian dunia, termasuk Indonesia," ujar dia dalam Pidato Pengantar RAPBN 2024 dan Nota Keuangan, di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Jokowi menambahkan, adopsi teknologi dalam perekonomian dapat memberikan manfaat yang signifikan apabila dihadapi dengan strategi yang tepat. Oleh karenanya, ia mendorong pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berorientasi pada pemanfaatan teknologi.