Berkat BRILIANPRENEUR 2023, Bekatul Roll Asal Solo OTW Terbang ke Australia dan Amerika
Dalam pameran bertajuk UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 tersebut, Yulia, sapaan karibnya, mendapat berkah luar biasa
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Bukan kepalang bahagianya jadi seorang Yuliani Setiawati, perempuan asal Solo yang ikut menjadi satu di antara ratusan peserta pameran UMKM yang digelar BRI di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.
Dalam pameran bertajuk UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 tersebut, Yulia, sapaan karibnya, mendapat berkah luar biasa.
Bekatul Roll, produk terbaru usaha kulinernya itu bakal menjadi makanan ekspor yang mendunia. Dua benua akan menjadi pelabuhan makanan olahan kombinasi tradisonal dan modern resep asli Yulia.
Kedua benua yang dituju camilan karya Yulia adalah Australia dan Amerika.
"Alhamduilah ya, ini event pameran pertama saya bersama BRI. Pertama ikut BRILIANPRENUR, pertama ikut pameran UMKM kelas nasional, bersyukur sekali langsung dapat calon pelanggan dari Australia dan Amerika," jelas Yulia kepada Tribunnews.com, Sabtu (9/12/2023).
Yulia mengaku tak menyangka keikutsertaannya di pameran UMKM yang diprakarsai BRI membawa keuntungan berlebih.
Usahanya tak sia-sia mendaftar peserta expo hingga beberapa kali dikurasi akhirnya mendapat kesempatan menjajakan jajanan ke Jakarta bersama 377 UMKM lainnya.
Berbekal puluhan produk camilan khas Dbroo Kitchen, Yulia memberanikan diri berangkat dari Solo ke Jakarta dalam expo yang diadakan lima hari itu.
Sementara , produk yang sebentar lagi mendunia ini bernama Bekroll atau Bekatul Egg Roll.
Tak sembarangan Yulia memberi nama makanan buatannya, camilan variasi egg roll tersebut lahir dari modifikasi bahan tradisional bernama bekatul.
Bekatul merupakan produk yang dihasilkan dari proses penggilingan padi. Jenis pangan ini adalah lapisan luar beras yang terletak antara butir beras dan kulit padi yang berwarna cokelat atau disebut juga dedak.
Usianya pun belum genap setahun sejak menjadi produk unggulan Dbroo Kitchen. Namun, Bekroll menjadi pesaing produk camilan yang terjun lebih dulu saat usaha Yulia didirikan pada 2020.
Sebentar lagi, keinginan Yulia untuk menjadikan Bekroll sebagai produk ekspor akan terwujud.
Mengabulkan keinginannya memperkenalkan bahan khas Indonesia dikenal hingga ke luar negeri.
"Bekroll ini sekarang jadi produk unggulan Dbroo Kitchen. Terbukti dan bersyukur juga, Bekroll menarik warga lokal dan calon investor asing. Kemarin ada pula perusahaan yang sudah menawarkan diri untuk kerjasama," paparnya.
Kini, Yulia masih memiliki pekerjaan rumah alias PR untuk mematangkan konsep pengemasan.
Ia juga tengah memikirkan masa simpan produk agar sesuai dengan aturan barang ekspor.
Rasa optimis mencuat dari diri Yulia, Bekroll akan benar-benar terbang ke berbagai dunia. "Kalau yang lain bisa, kenapa kita tidak? Intinya tetap semangat berusaha demi menggapai cita-cita," tegasnya kemudian tersenyum.
Perempuan berusia 35 tahun ini tak lupa berterima kasih kepada BRI yang memberinya kesempatan berkiprah di BRILIANPRENEUR 2023.
"Sangat-sangat membuka kesempatan kami para pelaku UMKM, di samping berjualan bisa mengenalkan produk lebih luas lagi jangkauannya," ucapnya.
Adapun usaha Yulia yang bernama Dbroo Kitchen ini bermarkas di Karangasem, Laweyan, Solo.
Selain camilan berupa donat hingga kue kering, Yulia juga menjual nasi box serta menerima pesanan dalam jumlah banyak.
Biasanya pemesannya adalah instansi, komunitas dan catering makanan.
Harganya bervariasi, setiap paket kuliner bisa dibawa pulang mulai dengan harga Rp 10.000.
Pemesanan juga dapat melalui media sosial dan aneka market place seperti Shopee, Tokopedia sampai BukaLapak.
Jokowi Apresiasi BRI
Presiden Joko Widodo mengapresiasi gelaran pameran UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR yang telah mendukung UMKM nasional naik kelas dan berdaya saing di panggung internasional.
Apresiasi tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo saat membuka gelaran UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 yang digelar oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, pada Rabu (7/12/2023).
Acara yang berlangsung pada 7 hingga 10 Desember 2023 tersebut juga dihadiri oleh Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto, Menteri BUMN RI Erick Thohir, Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan, Menteri Koperasi & UKM RI Teten Masduki, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Wamen BUMN RI Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama BRI Sunarso dan Jajaran Direksi serta Komisaris BRI.
Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa UMKM Indonesia perlu untuk terus naik kelas, go digital, dan go internasional.
Ia juga mengingatkan bahwa meskipun UMKM nasional harus mampu menguasai pasar lokal, namun jangan lupakan potensi pasar ekspor atau pasar global.
Dia pun menilai bahwa gelaran expo yang dilakukan oleh BRI memiliki kualitas yang sangat baik, baik dari segi produk yang ditampilkan maupun dari sisi interaksi antara para pelaku UMKM peserta expo dengan para buyers.
"Saya sangat menghargai, mengapresiasi UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 ini, yang saya lihat tadi di depan produk-produk yang ditampilkan, betul-betul dikurasi sangat baik, kemasan juga saya lihat bagus-bagus, branding-nya juga bagus-bagus, dan yang paling penting memang bagaimana mempertemukan dengan buyers dengan para pelaku UMKM,” ujar Jokowi seperti diberitakan Tribunnews.com.
Presiden menjelaskan bahwa kontribusi produk UMKM lokal dalam negeri ke pasar global masih terbatas, bahkan masih rendah dibandingkan sejumlah negara tetangga.
Sebagai gambaran, lanjutnya, produk UMKM Indonesia yang masuk ke pasar ekspor baru 15,7 persen. Bandingkan dengan Singapura yang berkisar 41 persen dan Thailand 29 persen.
"Kalau kita lihat memang masih belum besar. Ini yang menjadi pekerjaan besar kita,” ujarnya.
Kepada para pelaku UMKM, Jokowi juga tak bosan mengingatkan bahwa produk UMKM harus selalu melihat permintaan pasar, trend dan selera pasar yang sedang berkembang, juga senantiasa melakukan perbaikan-perbaikan produk agar tetap up to date dan mampu memenuhi pasar yang ada.
Senada dengan Jokowi, Menteri BUMN RI Erick Thohir yang turut hadir dalam acara tersebut menuturkan bahwa UMKM adalah prioritas bagi pertumbuhan perekonomian nasional. BRI sebagai bank dengan portofolio terbesar di segmen UMKM yang konsisten menyelenggarakan gelaran UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR, diharapkan dapat terus aktif membangun ekosistem yang baik bagi pelaku UMKM untuk tumbuh dan naik kelas.
Lebih lanjut, Erick menegaskan bahwa slogan "Rawat yang Kecil Menjaga UMKM" merupakan bukti nyata pemerintah hadir dan bekerja nyata untuk masyarakat Indonesia.
"4 tahun lalu, di acara yang sama [BRILIANPRENEUR], ketika itu bapak Presiden selalu memberi dorongan kepada kami di Himbara, terutama di BRI, untuk memastikan bahwa kita membangun ekosistem untuk UMKM di mana ada pendanaan, ada akses pasar, dan pendampingan, itu menjadi kunci yang memang kita selalu jaga sampai hari ini. Tahun 2019 lalu, kita sudah berhasil mendorong. Sekarang ada 700 UMKM, dan bisa dilihat sekarang mereka makin juga bersinar seperti Brilian,” ucap Erick.
Upaya BRI dorong UMKM masuk pasar global
Direktur Utama BRI Sunarso menegaskan bahwa UMKM harus banyak mendapatkan kesempatan ekspor dan masuk pasar internasional.
Terlebih, mengingat posisi UMKM yang merupakan tulang punggung perekonomian nasional.
"Program UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR menjadi salah satu langkah konkret BRI sebagai lembaga keuangan yang turut bertanggung jawab memajukan UMKM Indonesia. BRI melihat adanya peluang besar bagi produk-produk Indonesia untuk masuk ke pasar global. Hasil karya anak bangsa dinilai memiliki kualitas yang dapat bersaing dengan produk dari negara-negara lain," ungkap Sunarso.
Tahun ini, untuk kelima kalinya BRI kembali menyelenggarakan pameran BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR.
Hal ini dilakukan untuk mendorong pelaku usaha Indonesia mengembangkan pasar dan Go Global.
Ajang UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR diselenggarakan sebagai sarana business matching antara UMKM Indonesia dengan konsumen luar negeri, sehingga diharapkan mampu menumbuhkembangkan pelaku UMKM dan meningkatkan ekspor nasional.
BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 mengusung tema "Crafting Global Connection" atau merakit koneksi global. Dalam UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 ini, BRI mengajak 700 UMKM terkurasi.
Sebanyak 378 UMKM di antaranya adalah pendaftar baru, 122 UMKM alumni UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR, 6 UMKM binaan Perusahaan Anak seperti Pegadaian, PNM dan BRI Ventures.
Selain itu juga 153 UMKM Local Heroes yang telah menjadi market leader dengan harapan dapat memperluas impact bisnis dan terkoneksi untuk berkolaborasi kepada UMKM lainnya.
Kemudian 32 UMKM merupakan member SCAI (Specialty Coffee Association of Indonesia) dan 9 UMKM SMExcellence binaan Kementerian Koperasi & UKM. UKM tersebut berasal dari berbagai daerah yang akan menampilkan produk-produk terbaru dan terbaik mereka.
Terobosan Berdayakkan Pelaku Usaha Ultra Mikro dan Mikro
Mengutip keterangan di laman BRI, kehadiran Holding Ultra Mikro (UMi) menjadi bukti nyata dukungan BRI terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) termasuk segmen ultra mikro.
Terobosan ini diharapkan dapat mendorong akselerasi dalam pengembangan pelaku usaha di seluruh Indonesia.
Terkait dengan hal tersebut, Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa pembentukan Holding UMi dilakukan untuk mengintegrasikan perusahaan-perusahaan BUMN yang fokus pelayanan kepada segmen mikro dan ultra mikro.
“Agar lebih efisien maka menggunakan outlet yang digunakan bersama, produk yang dijual secara cross selling, dan sistem yang digunakan bersama,” ujarnya.
Sunarso membeberkan hingga akhir Juni 2023, Holding Ultra Mikro telah melayani 36 juta nasabah kredit mikro dan ultra mikro, dengan total nilai kredit yang disalurkan mencapai Rp577,9 triliun.
Selain pembiayaan, segmen mikro dan ultra mikro juga tercatat menjadi nasabah simpanan dengan jumlah besar yakni hingga Rp309 triliun (hanya di BRI).
Untuk melayani segmen tersebut, baik BRI, PNM dan Pegadaian bersama-sama mengembangkan outlet co-location atau outlet yang dapat digunakan bersama.
Dari sekitar 15.500 outlet yang digunakan untuk melayani nasabah segmen ultra mikro dan mikro, sebanyak 1.013 outlet merupakan outlet co-location.
Di samping inisiatifnya dalam mengembangkan sektor ultra mikro, BRI juga terus memberikan pendampingan kepada segmen UMKM.
“BRI juga melakukan program pemberdayaan kepada segmen UMKM diantaranya Desa Brilian, Program Klasterku Hidupku dan Rumah BUMN dengan tujuan mendorong para pelaku UMKM tersebut agar naik kelas”, ungkap Sunarso.
Misalnya pada program Desa BRILian, dimana hingga akhir Triwulan II 2023 BRI telah memiliki 2.449 desa binaan di seluruh Indonesia.
Desa-desa tersebut mendapatkan berbagai pelatihan dari BRI di antaranya manajemen keuangan, literasi digital, kewirausahaan, komunikasi dan lainnya dengan tujuan untuk meningkatkan kapabilitas perangkat desa, pengurus BUMDes dan pelaku UMKM di desa.
Untuk program klasterku hidupku, saat ini BRI telah memberdayakan 17.418 klaster usaha di seluruh Indonesia, dan klaster-klaster ini setidaknya telah mendapatkan 1.155 pelatihan dan literasi serta 372 bantuan sarana prasarana produktif.
Dan selanjutnya program Rumah BUMN. BRI telah memiliki 54 Rumah BUMN, yang menaungi lebih dari 400 ribu pelaku UMKM dan telah melaksanakan lebih dari 10 ribu pelatihan.
Pengamat ekonomi yang juga Direktur Eksekutif Segara Reseach Institute Piter Abdullah pun mengatakan, dalam upaya memacu pertumbuhan ekonomi, dibutuhkan mesin (motor penggerak) ekonomi yang efisien dan bertenaga, yang diperkuat dengan input kebijakan serta program-program pembangunan ekonomi yang efektif.
Tujuan pendirian BUMN sesuai UU No.19/2003 tentang BUMN adalah berkontribusi dalam menggerakkan ekonomi nasional dan memberikan tambahan pendapatan negara.
Yakni untuk memposisikan BUMN di Indonesia memiliki keunikan, berbeda dari negara-negara lain.
“BUMN berperan sebagai agen pembangunan dan penggerak ekonomi Indonesia, BUMN juga menciptakan lapangan kerja, BUMN membina dan mengembangkan usaha mikro kecil dan dahal hal ini BRI yang terdepan. Ini menegaskan peran BUMN misalnya BRI menciptakan lapangan kerja dengan mengembangkan UMKM, saya kira itu adalah satu kontribusi yang baik dari BRI,” ujarnya.
Menurut Piter, untuk mendorong BUMN berkiprah lebih besar sebagai mesin ekonomi termasuk halnya BRI, dibutuhkan sinergi dan kebijakan-kebijakan yang kondusif yang menstimulus investasi dan dunia usaha.
Oleh karena itu, semua pihak harus bersinergi agar ekonomi tumbuh, serta didukung oleh kebijakan di sektor rill yang sifatnya sinergi, kebijakan fiskal yang kondusif yang memberi stimulus dan kebijakan moneter yang sesuai.
(*)