Ini Analisis Pakar Ekonomi Setelah Pertamina Berhasil Raih Peringkat Pertama ESG Dunia
Pakar ekonomi lingkungan IPB University, Aceng Hidayat mengapresiasi Pertamina, yang meraih peringkat pertama dunia untuk risiko ESG
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar ekonomi lingkungan IPB University, Aceng Hidayat mengapresiasi Pertamina, yang meraih peringkat pertama dunia untuk risiko Environmental, Social, Governance (ESG) pada sub-industri Integrated Oil and Gas.
Menurut Aceng, keberhasilan akan meningkatkan kepercayaan dunia internasional kepada Pertamina.
Dan kepercayaan tersebut, akhirnya bisa membuat investor berlomba-lomba melirik BUMN energi itu.
Baca juga: Pertamina Berkontribusi Pada Pembangunan Ketahanan Energi dan Ekonomi Indonesia Selama 66 Tahun
“Oke itu. Tunggu dampaknya tahun depan. Beberapa investor pasti mau masuk. Dan ini sangat menguntungkan, karena sektor hulu Pertamina memang butuh biaya besar,” kata Aceng Hidayat, Senin (11/12/2023).
Menurut Aceng, perusahaan yang sudah menerapkan ESG dengan baik, apalagi peringkat pertama dunia seperti Pertamina, tentu sangat diminati investor. Itu sebabnya, Aceng berharap, kesuksesan Pertamina bisa diikuti perusahaan-perusahaan dalam negeri lain.
“Paling tidak setelah melewati tahun politik dan kondisi politik stabil. Saat itu, masyarakat kembali hidup normal dan ekonomi terus membaik. Saat itulah, investor-investor hijau akan akan menanamkan modal kepada perusahaan yang memiliki komitmen tinggi terhadap lingkungan,” imbuhnya.
Aceng menjelaskan, saat ini dana industri hijau di dunia sangat besar, bahkan lebih besar dari dana yang konvensional. Sebab, saat ini masyarakat dunia sangat mementingkan lingkungan yang bersih agar kesehatan mereka terjaga.
Namun untuk menanamkan modalnya, para investor industri hijau mencari bisnis yang sangat peduli dengan lingkungan hidup maupun sosial.
Dan dalam hal ini, dengan menduduki peringkat pertama dari 61 perusahaan migas internasional, tentu Pertamina dinilai sangat serius ESG dalam menerapkan kebijakan yang ramah terhadap lingkungan dan sosial.
Baca juga: Harga BBM di SPBU Pertamina Se-Indonesia per Jumat, 8 Desember 2023: Pertamax Rp 13.350/Liter
Artinya, jelas Aceng, masyarakat tidak merasa dirugikan dengan operasional Pertamina. Kehadiran Pertamina bahkan sangat dirasakan manfaatnya, karena program tanggung jawab sosial yang diterapkan.
“Selain itu, Pertamina telah memenuhi standar keharusan dalam memperlakukan lingkungan hidup. Misalnya mengelola sampah, limbah dan sebagainya dengan baik,” lanjut Aceng.
Selain itu, dari sisi governance, Pertamina juga dinilai telah memenuhi standar good governance. Artinya, dalam hal tata kelola perusahaan, Pertamina dinilai telah memberi kepuasan kepada manajemen internal. “Ini kan bisa merujuk pada standar UNDP, antara lain seperti transparansi dan akuntabilitas,” tutupnya.
Baca juga: Pertamina Gencar Dekarbonisasi Demi Net Zero Emission, Ini Kata Pengamat
Awal bulan ini, Pertamina memang meraih capaian luar biasa. Peringkat Risiko Environmental, Social, Governance (ESG) BUMN tersebut melonjak menjadi peringkat satu dunia dalam sub-industri Integrated Oil and Gas.
Pertamina memimpin skor tertinggi dari 61 perusahaan dunia, berdasarkan peringkat dari Lembaga ESG Rating Sustainalytics.
Skor Pertamina per 1 Desember 2023 menjadi 20,7 (Medium Risk) atau naik dari sebelumnya 22,1 (Medium Risk).
Adapun skor Sustainalytics yang lebih rendah mencerminkan tingkat risiko yang lebih baik. Dengan peringkat dan skor yang dirilis pada Desember 2023 ini, Pertamina dinilai berada pada tingkat risiko Medium dalam mengelola risiko terkait faktor-faktor ESG.