Investigasi Insiden Kebakaran Pabrik Nikel PT ITSS di Morowali, IMIP Libatkan Polisi dan Pemerintah
Hasil investigasi awal kebakaran di PT ITSS, penyebab ledakan diperkirakan karena bagian bawah tungku masih terdapat cairan pemicu ledakan.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) melibatkan sejumlah pihak untuk menginvestigasi kebakaran pabrik pengolahan nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS).
Diketahui, ITSS merupakan salah satu tenant yang beroperasi di Kawasan IMIP, Morowali, Sulawesi Tengah.
"Terkait investigasi kami berkoordinasi dengan kepolisian dan Kementerian Ketenagakerjaan," kata Media Relations Head PT IMIP Dedy Kurniawan kepada Tribunnews, Minggu (24/12/2023).
Baca juga: 12 Pekerja Meninggal Akibat Tungku Nikel PT ITSS Meledak, Serikat Buruh: Perusahaan China Abaikan K3
Sementara itu, perihal akan dibentuk atau tidaknya Tim Pencari Fakta akan insiden ini, Dedy menyerahkan hal itu kepada pemerintah.
"Soal tim pencari fakta kami serahkan ke pemerintah. Saat ini tim kami bersama pemerintah dan kepolisian sedang lakukan investigasi mendalam terkait hal ini," ujarnya.
Sebagai informasi, musibah bermula dari kecelakaan yang dialami sejumlah pekerja saat melakukan perbaikan tungku dan pemasangan plat pada bagian tungku.
Hasil investigasi awal, penyebab ledakan diperkirakan karena bagian bawah tungku masih terdapat cairan pemicu ledakan.
"Saat proses perbaikan tersebut, terjadi ledakan. Adapun di lokasi juga terdapat banyak tabung oksigen yang digunakan untuk pengelasan dan pemotongan komponen tungku," ungkap Dedy dalam pernyataannya, Minggu (24/12/2023).
"Akibatnya, ledakan pertama memicu beberapa tabung oksigen di sekitar area ikut meledak," sambungnya.
Dedy mengatakan, kebakaran tungku berhasil dipadamkan pukul 09.10 WITA.
Baca juga: Barang Sitaan Dugaan Korupsi Ore Nikel Senilai Rp 42,31 Miliar Dilelang Kejagung
Pekerja yang menjadi korban kecelakaan telah dibawa ke klinik 1 dan 2 PT IMIP. Adapun, jumlah korban saat ini sebanyak 51 orang.
12 orang menjadi korban jiwa pada peristiwa, terdiri dari 7 tenaga kerja Indonesia dan 5 Tenaga Kerja Asing.
Korban luka ringan dan berat sebanyak 38 korban luka-luka yang saat ini sedang mendapatkan penanganan medis.
Dedy melanjutkan, IMIP terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menginvestigasi kejadian ini, termasuk penanganan korban.
PT IMIP akan menanggung seluruh biaya perawatan bagi korban dan memenuhi hak dan kewajiban para korban.
"Pihak manajemen PT IMIP sendiri masih berkoordinasi untuk penanganan krisis seluruh aspek, antara lain mencakup penyiagaan keamanan dan keselamatan karyawan, klinik medis, sekuriti, dan penyediaan informasi kepada publik," papar Dedy.
"Saat ini, beberapa korban yang berhasil diidentifikasi, dan atas permintaan pihak keluarga korban, jenazah mereka hari ini telah diterbangkan ke kampung halaman masing-masing," pungkasnya.
Tim investigasi Disnakertrans Sulawesi Tengah Diterjunkan
Tim investigasi dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sulawesi Tengah diterjunkan untuk kasus ledakan tungku di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS).
Hal tersebut dikonfirmasi Kepala Disnakertrans Sulteng, Arnold Firdaus.
Baca juga: Perusahaan Nikel PT ITSS di Morowali Kebakaran Akibat Tungku Meledak, 12 Orang Meninggal Dunia
Ia mengatakan, tim investigasi dari Disnakertrans Sulteng nantinya akan berkolaborasi dengan tim investigasi bentukan PT IMIP guna mencari penyebab kecelakaan kerja.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Kemnaker dan PT IMIP untuk turun bersama," ucap Arnold via Whatsapp, Minggu (24/12/2023).
Dia menjelaskan, hasil yang didapat tim investigasi akan dirapatkan bersama Kemnaker untuk menentukan langkah selanjutnya termasuk dalam hal Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
"Kami cari tahu sumber masalahnya dahulu untuk putuskan langkah selanjutnya agarkejadian itu tidak terulang," ucap Arnold.
Sedikitnya 51 pekerja PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) mengalami luka usai terdampak ledakan tungku Smelter, Minggu (24/12/2023).