Indonesia dan Vietnam Jalin Kerja Sama Pengembangan Industri Kendaraan Listrik
Indonesia mengundang Vietnam untuk turut berkolaborasi mendorong keterlibatan sektor swasta dalam ASEAN Industrial Project Based Initiative.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM - Indonesia dan Vietnam memperkuat kerja sama bilateral dengan upaya meningkatkan investasi baru di berbagai sektor industri untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi kedua negara.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, menyebut Vietnam menjadi mitra dagang penting bagi Indonesia.
"Vietnam adalah salah satu negara mitra dagang utama bagi Indonesia. Secara keseluruhan total perdagangan Indonesia dan Vietnam terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2022, nilai perdagangan kedua negara sebesar USD13,3 miliar," tutur Agus saat bertemu Menteri Perindustrian dan Perdagangan Vietnam Nguyen Hong Dien di Hanoi, ketika mendampingi Presiden Joko Widodo dalam kunjungan ke Vietnam, Kamis (11/1/2024).
Baca juga: Masuki Era Elektrifikasi, Toyota Sebut Indonesia Harus Mulai Bentuk Rantai Pasok
Pada pertemuan kedua menteri tersebut, Menperin menyampaikan, pada tahun 2023 Indonesia sukses menjadi tuan rumah pada Keketuaan ASEAN dengan mengusung tema "Epicentrum of Growth".
Satu kesepakatan yang telah dicapai, yakni pembentukan task force yang bertugas untuk meningkatkan penurunan karbon dan Good Regulatory Practice (GRP).
"Kami mengusulkan perlunya kerja sama pengembangan ekosistem industri baik secara bilateral ataupun melalui wadah ASEAN," jelas Menperin.
Agus menyatakan, Indonesia mengundang Vietnam untuk turut berkolaborasi mendorong keterlibatan sektor swasta dalam ASEAN Industrial Project Based Initiative (AIPBI), yang merupakan usulan Kementerian Perindustrian RI.
Menperindag Nguyen Hong Dien menyambut baik usulan Menperin Agus untuk melakukan kerja sama bidang industri karena Vietnam perlu banyak belajar dari Indonesia.
Vietnam pun mengapresiasi Keketuaan ASEAN Indonesia pada tahun 2023 yang menghasilkan banyak prioritas pengembangan ekonomi, termasuk di sektor industri.
"Kami akan menjalin kerja sama industri yang dilakukan secara bilateral dan setelahnya dapat diperluas di tingkat ASEAN," ungkap Agus.
Vietnam juga mengusulkan kerja sama di bidang teknologi digital, semikonduktor dan hilirisasi sumber daya alam (SDA), apalagi kedua negara memiliki SDA melimpah seperti nikel di Indonesia dan tanah jarang di Vietnam yang sangat diperlukan dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik.