Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

MTI Berharap Transjakarta Bisa Kembangkan Layanan ke Wilayah Bodetabek

Tahun 2025, PT Transjakarta menargetkan mengangkut 4 juta pelanggan per hari.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in MTI Berharap Transjakarta Bisa Kembangkan Layanan ke Wilayah Bodetabek
Dok. Pemprov DKI Jakarta
Armada bus listrik milik Transjakarta saat diluncurkan di Plaza Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno menyampaikan Bus Transjakarta bisa mengembangkan layanan mereka ke wilayah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Tahun 2025, PT Transjakarta menargetkan mengangkut 4 juta pelanggan per hari.

"Untuk mencapai target itu ada peluang mengembangkan wilayah layanan hingga Bodetabek," ujar Djoko pada Minggu (14/1/2024).

Badan Pengelola Transportasi Jakarta (BPTJ) tahun 2024 akan mengembangkan program pembelian layanan (buy the service) di Kota Bekasi, Kota Depok dan Kab. Bogor. Juga akan mengembangkan rute baru JRC (Jabodetabek Residence Connection) ke 117 kawasan perumahan di Bodetabek.

Baca juga: Mulai Besok, Transjakarta Buka Rute Baru Duren Tiga-Blok M Via Bangka Raya

Menurut data dari Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) tahun 2023, di Jabodetabek, permukiman dibagi menjadi tiga klasifikasi berdasarkan rata-rata harga pada tiap perumahan.

Didapatkan 158 perumahan Kelas Atas, 268 perumahan Kelas Menengah, dan 1.584 perumahan Kelas Bawah, sehingga didapatkan total sebanyak 2.010 Perumahan.

"Tidak sampai 5 persen kawasan perumahan itu mendapat fasilitas layanan angkutan umum. Peluang besar bagi Transjakarta dapat ikut serta melayani sejumlah kawasan perumahan di Bodetabek," terang Djoko.

BERITA REKOMENDASI

Saat ini, menurut Djoko, layanan Transjakarta 408,95 km panjang koridor dan non koridor 2.326,3 km. Dilayani 4.453 armada yang terdiri 167 articukated bus, 796 single bus, 293 maxi bus, 341 low entry bus, 120 medium bus, 2.710 bus kecil, 28 double decker bus, 52 low entry bus electric vehicle, 100 bus Royaltrans dan 26 transjakarta cares.

"Dioperasikan oleh 20 operator terdistribusi 6 operator bus besar, 3 operator bus sedang dan 11 operator bus kecil," tambah Djoko.

Adapun layanan Transjakarta telah melayani 244 rute dengan 14 koridor utama dengan 8 tipe layanan, yaitu 51 rute BRT, 61 rute angkutan umum integrasi, 94 rute mikrotrans, 5 rute bis wisata, 1 layanan transjakarta cares, 13 rute Royaltrans, 10 rute Transjabodetabek dan 19 rute ke Kawasan rumah susun. Cakupan layanan Transjakarta sudah mencapai 82,3 persen luas wilayah Kota Jakarta.

"Artinya, ketika keluar tempat tinggal tidak sampai 500 meter sudah bisa memperoleh layanan Transjakarta dengan adanya halte pemberhentian dan pemberangkatan Transjakarta," kata Djoko.

Revitalisasi halte mulai dilakukan sebagai upaya optimalisasi layanan Transjakarta. Dari rencana 45 halte yang sudah bisa dioperasikan mencapai 36 halte. Penggunaan bus listrik sudah mencapai target 100 unit hingga akhir tahun 2023.

Mendasari data dari PT Trans Jakarta (November 2023), pelanggan Transjakarta saat ini terus meningkat. Rekor pelanggan tertinggi tahun ini dicapai saat HUT DKI tahun 2023, yaitu 1.101287 pelanggan per hari. Namun per 22 November 2023 sudah melampaui rekor tertinggi yaitu 1.171.541 pelanggan per hari.

Indikator keberhasilan performa layanan Transjakarta tidak dilihat hanya dari sudut pandang Operator (KM Tempuh), namun melibatkan faktor yang lebih menyeluruh yaitu jumlah pelanggan dan efektivitas penggunaan dana PSO. Angka Pelanggan/KM mengalami penurunan tajam akibat pandemi Covid-19 di tahun 2020-2021.

Angka Subsidi/Pelanggan selama pandemi tahun 2020-2021 mengalami peningkatan lebih dari 2 kali lipat, namun berangsur menurun di akhir tahun 2022 hingga sekarang.

Pada Bulan Oktober, angka subsidi/pelanggan sudah berada di level Rp 10.000 dan juga sudah berada di bawah angka estimasi subsidi/pelanggan (Rp 12.597) jika mengikuti kenaikan nilai UMP dan harga solar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas