Asuransi Risiko Kecelakaan Makin Dibutuhkan di Destinasi Wisata
Sektor pariwisata yang kini kembali menggeliat kuat pasca pandemi menjadi pasar potensial bagi industri asuransi nasional.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sektor pariwisata yang kini kembali menggeliat kuat pasca pandemi menjadi pasar potensial bagi industri asuransi nasional.
Bersamaan dengan itu, keamanan dari risiko kecelakaan menjadi isu penting di destinasi wisata agar berbagai insiden kecelakaan yang mengakibatkan wisatawan dan karyawan di industri pariwisata meninggal dan terluka tidak kembali terulang.
Selama 2023 setidaknya terjadi dua kali insiden kecelakaan fatal di destinasi wisata. Pertama kasus
rel lift atau gondola yang jatuh di sebuah resor di Gianyar, Bali, dan mengakibatkan 5 karyawannya tewas di bulan September 2023.
Baca juga: Dorong Penetrasi Asuransi di Indonesia, Perusahaan Fintech Gandeng BPJS Ketenagakerjaan
Kemudian kasus pecahnya jembatan kaca di destinasi wisata instagrammable The Geong di kompleks Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang mengakibatkan seorang wisatawan meninggal, di Oktober 2023.
Karena itu, asuransi untuk para wisatawan di destinasi wisata kini semakin menjadi kebutuhan.
Ini karena risiko yang mengancam bisa terjadi sewaktu-waktu, sehingga dibutuhkan proteksi diri dari segala macam risiko.
PT Asuransi Kredit Indonesia menggarap asuransi digital digiask by Askrindo bekerja sama dengan pengelola destinasi wisata Bogor Aquagame di Bogor.
Direktur Bisnis Askrindo Budhi Novianto mengatakan, Asuransi Kecelakaan Diri memiliki manfaat ganti rugi atas potensi risiko yang terjadi ke pengunjung Bogor Aquagame.
"Selain memberi proteksi diri melalui bundling produk Asuransi Kecelakaan Diri dengan tiket wisata ini, hal ini juga menjadi salah satu bentuk edukasi kepada masyarakat bahwa pentingnya asuransi dimana pun kita berada, terutama disaat moment-moment liburan panjang di tahun ini. Diharapkan masyarakat juga menjadi lebih aware lagi terhadap risiko disekitar," ujar Budhi.
Baca juga: Tiga Risiko Finansial Jika Tidak Miliki Asuransi Sejak Dini
Nilai pertanggungan yang disiapkan menurut Budhi mencapai hingga 80 juta rupiah dengan proteksi mencakup biaya pengobatan, cacat tetap hingga meninggal dunia.
"Tujuan dari kerjasama ini selain mengenalkan digiask by Askrindo, juga menjadi media edukasi dan literasi Asuransi kepada masyarakat melalui kegiatan berwisata," ujarnya, Senin, 15 Januari 2023.