BPS: Ekspor RI Sepanjang 2023 Turun 11,38 Persen Jadi 258,82 Miliar Dolar AS
Penurunan ekspor sektor industri pengolahan menjadi pendorong utama atas turunnya kinerja ekspor tahun 2023.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, secara kumulatif total nilai kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mengalami penurunan 11,33 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022.
Berdasarkan data BPS, selama periode Januari hingga Desember 2023 sebesar 258,82 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Penurunan ini didorong oleh nilai ekspor industri pengolahan yang turun 19,09 miliar dolar AS.
"Penurunan ekspor sektor industri pengolahan menjadi pendorong utama atas turunnya kinerja ekspor tahun 2023," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini dalam Rilis BPS, Senin (15/1/2024).
Baca juga: Kinerja Ekspor Indonesia di Desember 2023 Naik 1,89 Persen Jadi 22,41 Miliar Dolar AS
Pudji merincikan, nilai ekspor nonmigas sepanjang tahun 2023 sebesar 242,90 miliar dolar AS atau turun -11,96 persen dibandingkan 2022 sebesar 275,91 miliar dolar AS.
Berdasarkan sektornya, kinerja ekspor nonmigas secara kumulatif mengalami penurunan di seluruh sektor. Industri pengolahan turun -9,26 persen menjadi 186,98 miliar dolar AS.
Kemudian sektor pertanian, kehutanan dan perikanan turun -10,04 persen menjadi 4,40 miliar dolar AS. Penurunan terdalam dialami oleh sektor pertambangan dan lainnya sebesar -20,68 persen menjadi 51,51 miliar dolar AS.
"Ini sejalan dengan penurunan harga beberapa komoditas pertambangan di pasar global, secara tahunan kemudian dengan share sebesar 76,98 persen terhadap total ekspor non migas," jelas dia.
Sedangkan total nilai ekspor migas mencapai 15,92 miliar dolar AS atau turun -0,47 persen dari tahun 2022 sebesar 16 miliar dolar AS.