Dukung Sektor Tambang Batubara, Perusahaan Lokal Gandeng Distributor Alat Berat asal Tiongkok
PT Sahabat Karya Maju (SKM) resmi menjadi distributor alat berat asal Tiongkok yaitu Lovol Heavy Industry.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Sahabat Karya Maju (SKM) resmi menjadi distributor alat berat asal Tiongkok yaitu Lovol Heavy Industry.
Kerjasama ini diharapkan dapat mendukung sektor bisnis pertambangan batubara dan mineral di Indonesia.
Komitmen ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MOU) antara PT Sahabat Karya Maju (SKM), Lovol Heavy Industries Co. Ltd. dan PT Marris pada Kamis (25/1/2024).
Baca juga: Eks Dirjen Minerba Kementerian ESDM Ajukan Eksepsi di Kasus Tambang Blok Mandiodo
Direktur Utama Sahabat Karya Maju Martin Tuwaidan, mengatakan penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan kolaborasi yang sangat baik dan strategis. Karena hal ini memungkinkan untuk bisa menggarap beberapa tambang yang membutuhkan dukungan finansial dan teknis seperti alat-alat berat.
Melalui kerja sama ini, Sahabat Karya Maju akan mendukung penyediaan alat berat untuk unit bisnis kontraktor tambang PT Sahabat Karya Mining. Selanjutnya, produksi batubara akan diserap oleh PT Marris yang merupakan mitra kerja Xiamen C&D Energy Co. Ltd.
Baca juga: Presiden Jokowi Didesak Reformasi Kelembagaan dan Para Pejabat di Ditjen Minerba Kementerian ESDM
"Lovol memiliki kelebihan untuk garansi pengadaan alat berat karena semua komponen utama diproduksi sendiri. Supply chain-nya lebih cepat dibandingkan yang lain," kata Martin usai penandatanganan nota kesepahaman, Kamis (25/1/2024).
Martin menambahkan, melalui kerja sama ini, akan dilakukan pengadaan alat berat untuk tiga lokasi pertambangan dengan nilai mencapai 16 juta dolar AS sampai 17 juta dolar AS. Dengan penandatanganan ini maka pihaknya menargetkan penjualan alat berat dapat meningkat ketimbang tahun lalu. Sepanjang tahun lalu, SKM menjual sebanyak 60 unit hingga 65 unit alat berat. Target ini meningkat mencapai 250 unit untuk tahun ini.
Sementara itu, Direktur PT Marris Andy Purnama Tjandra menjelaskan, total penjualan batubara dengan Xiamen C&D Energy mencapai 28 juta ton sepanjang tahun lalu. Pada tahun ini pihaknya menargetkan volume perdagangan ini meningkat hingga 30 juta ton.
"Kemudian bisa meningkat mencapai 50 juta ton per tahun dalam lima tahun ke depan. Kolaborasi ini untuk mencari tambang baru yang potensial untuk mencari tambang baru yang membutuhkan dukungan finansial dan alat berat," kata Andy dalam kesempatan yang sama.
Direktur Penjualan Asia Tenggara Lovol Tony Zhang mengungkapkan, pihaknya siap mendukung kerjasama ini dengan layanan purna jual dan suku cadang. Terlebih, pihaknya menilai sektor pertambangan di Indonesia merupakan salah satu pasar yang cukup potensial.
"Tahun ini kami sudah memperoleh market share sekitar 10 persen dan tahun ini setelah layanan purna jual dan suku cadang kami siap maka kami bisa memperoleh pertumbuhan besar," jelas Tony.
Martin menjelaskan, selain dukungan rantai pasok dan suku cadang oleh Lovol, merek ini cukup unggul karena memiliki ragam pilihan alat berat diberbagai kelar mulai dari excavator bertonase 5 ton hingga 100 ton. Bahkan, ke depannya Lovol berencana meluncurkan unit alat berat bertonase 150 ton hingga 200 ton.
"Kami merasa terhormat dengan kerja sama ini, ke depannya kami akan mendukung sepenuhnya agar kerja sama ini bisa ditingkatkan menjadi perjanjian yang lebih mengikat," pungkas Martin.(Kontan)