Sumber Buana Group Pasok BBM Solar dan Pengadaan Material Alam ke IKN
Di proyek IKN, perusahaan memasok material alam serta BBM jenis solar non subsidi kepada beberapa perusahaan.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Sumber Buana Group mendukung pemerintah Indonesia dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim).
Di proyek IKN, perusahaan memasok material alam serta Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar non subsidi kepada beberapa perusahaan, salah satunya dengan PT Waskita Beton Precast dan PT Brantas Abipraya.
President Director PT Sumber Buana Group, Teddy Chendra mengatakan, tahun ini perusahaan menyuplai material alam jenis batu boulder, batu split dan pasir sebanyak 700.000 m3, serta BBM Solar Non Subsidi sebesar 50.000 Kilo Liter (KL).
“Kami berkomitmen menjadi perusahaan penghasil dan penyedia hasil bumi yang terpercaya dengan legalitas pelayanan yang terdepan dengan menciptakan nilai tambah kepada rekanan kami, di antaranya para konsumen, para supplier, serta staff profesional dan investor,” kata Teddy dalam keterangannya, Minggu (28/1/2023).
Ia mengatakan, untuk tahun ini perusahaan menganggarkan belanja modal senilai Rp 100 miliar.
Dana tersebut akan digunakan perusahaan untuk membeli 2 unit tongkang 270 feet beserta tugboat, ditambah 2 unit SPOB berkapasitas 200 kilo liter (kl), serta 20 U=unit Mercy Axor karoseri dengan tanki 10 kl dan 50 Unit Storage Tank berkapasitas 32 kl.
“Alat-alat itu untuk investasi jangka panjang perusahaan untuk mendukung suplai hasil bumi kepada rekanan. Khusus di tahun ini untuk mendukung pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur,” jelas Teddy Tan.
Selain mendukung pembangunan IKN, tahun ini perusahaan juga mendapatkan kontrak suplai hasil bumi khususnya suplai BBM solar non subsidi untuk pertambangan nikel dan batu bara di Wilayah Sumatera, Kalimantan serta Sulawesi berjumlah total 53.000 KL.
Baca juga: Menhub Budi Karya Targetkan Bandara IKN Uji Coba pada Juli 2024
“Tahun ini perusahaan membidik penjualan atas suplai hasil bumi itu sebesar Rp 1,2 triliun dengan rincian Rp 800 miliar untuk pengadaan solar non subsidi dan Rp 400 miliar untuk pengadaan material alam,” terang Teddy.