Pemerintah Kucurkan Bansos Beras untuk Sepertiga Rakyat Indonesia Hingga Juni 2024
Penyaluran bantuan beras tidak akan menyebabkan ketersediaan beras di masyarakat menjadi semakin sulit.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah kembali mengucurkan bantuan sosial (bansos) berupa bantuan pangan beras.
Terbaru, Presiden Jokowi membagikan kepada seribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang berkumpul di Gudang Perum Bulog Matangase, Maros, Sulawesi Selatan.
Jokowi pun mengatakan penyaluran bansos beras ini akan terus berlanjut hingga Juni mendatang.
Ia juga memberi sinyal akan kembali membagikan setelah Juni.
Baca juga: Jokowi Bagikan Bansos Beras di Sulsel untuk Hadapi Kenaikan Harga
"Apa sudah terima Januari dan Februari, Maret, April, Juni akan terima lagi. Ibu Bapak akan menerima 10 kg. Nanti setelah Juni saya akan lihat lagi APBN kita. Kalau cukup," kata Jokowi dalam siaran pers Badan Pangan Nasional, dikutip Jumat (23/2/2024).
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi yang hadir mendampingi Jokowi, mengatakan bantuan beras ini sudah dilakukan sejak awal 2023.
Menurut dia, penyaluran bantuan beras tidak akan menyebabkan ketersediaan beras di masyarakat menjadi semakin sulit.
Justru, kata dia, bantuan ini bisa mengurangi permintaan terhadap beras karena 22 juta masyarakat mendapatkan beras secara gratis.
Pada saat yang sama pemerintah pun masih terus menggelontorkan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) ke pasaran melalui program intervensi lainnya.
“Jadi tidak benar bahwa penyaluran bantuan pangan ini malah akan sebabkan keterbatasan beras di pasar," kata Arief.
"Pemerintah komitmen menggencarkan melalui berbagai program demi ketersediaan stok pangan strategis di masyarakat. Kita sama-sama nantikan produksi beras nasional yang terus diakselerasi oleh teman-teman di Kementerian Pertanian,” lanjutnya.
Arief menilai, program bantuan pangan beras inim memang harus dilaksanakan oleh negara kepada 22 juta KPM tiap bulannya.
"Dengan ini, sedikit banyak dapat menahan demand masyarakat terhadap konsumsi beras," kata Arief.
Ia mengatakan, 22 juta KPM itu kalau secara individu angkanya mencapai sekitar 89 juta. Artinya, hampir sepertiga rakyat Indonesia yang diberikan beras gratis oleh pemerintah.