Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kerja Sama PGN dan MRT Untungkan UMKM? Berikut Analisa Pengamat Energi Bersih

Meskipun merupakan energi fosil, namun emisi gas sangat kecil dan jauh lebih kecil dari batubara maupun minyak bumi.

Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Kerja Sama PGN dan MRT Untungkan UMKM? Berikut Analisa Pengamat Energi Bersih
handout
Ilustrasi. PGN sebagai Subholding Gas Pertamina melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT MRT Jakarta. Kerja sama dilakukan terkait rencana perluasan pemanfaatan jaringan gas kota di sepanjang jalur Kawasan Berorientasi Transit atau Transit Oriented Development (TOD) MRT Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat energi bersih Abadi Poernomo angkat bicara soal kerja sama Pertamina melalui Sub Holding Gas PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dan MRT.

Selain sebagai bentuk komitmen Pertamina untuk menuju Net Zero Emission (NZE) pada 2060, menurut Abadi, kerja sama tersebut juga juga dinilai menguntungkan para pedagang, termasuk UMKM di berbagai jalur MRT.

“UMKM happy. Mereka akan banyak diuntungkan karena harga gas melalui jaringan pipa tentu lebih murah,” kata Abadi, Senin (26/1/2024).

Baca juga: Kolaborasi PGN dan MRT Jakarta Kembangkan Jaringan Gas Bumi di Kawasan Berorientasi Transit

Jaringan gas (jargas) memang lebih murah dibandingkan elpiji yang sebagian besar diperoleh melalui impor.

Karena itu pula, lanjut Abadi, melalui ekspansi yang terus dilakukan PGN, termasuk kerja sama dengan MRT, akan berdampak positif juga untuk mengurangi beban subsidi, yang setiap tahun terus membengkak.

“Bagaimana pun, subsidi di elpiji sudah cukup besar karena konsumsinya terus naik. Apalagi LPG 3 Kilogram selama ini dijual di bawah harga keekonomian,” lanjutnya.

Sementara terkait komitmen Pertamina menuju NZE 2060, Abadi juga membenarkan. Sebab, meskipun merupakan energi fosil, namun emisi gas sangat kecil. Jauh lebih kecil dari batubara dan minyak bumi.

BERITA REKOMENDASI

“Betul, ke arah sana. Kalau terkait dengan energi bersih, ini adalah salah satu upaya untuk mengurangi penggunaan batubara,” jelas Abadi.

Itu sebabnya, Abadi sepakat dengan ekspansi yang terus dilakukan PGN. Termasuk ke depan, untuk memperluas jargas ke seluruh rumah tangga di Indonesia.

Tetapi, memang cukup sampai di sana. Sebagai upaya transisi energi, imbuh Abadi, Pertamina juga harus melanjutkan implementasi energi baru dan terbarukan. Misalnya saja, memperluas pemasangan solar panel di berbagai SPBU.

Pekan lalu, PGN sebagai Subholding Gas Pertamina melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT MRT Jakarta.

Kerja sama dilakukan terkait rencana perluasan pemanfaatan jaringan gas kota di sepanjang jalur Kawasan Berorientasi Transit atau Transit Oriented Development (TOD) MRT Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta.


Kerja sama dilakukan, tak lepas mandat yang dimiliki PT MRT Jakarta. Selain membangun jalur transportasi, MRT juga memiliki mandat untuk mengoperasikan dan memelihara, serta membangun bisnis. Termasuk kawasan orientasi transit di sekitar stasiun, yakni Lebak Bulus, Fatmawati, Dukuh Atas, sampai Kota Tua.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas