Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria menekankan pentingnya seseorang bisa terus berinovasi di tengah perkembangan pesat teknologi kecerdasan buatan (AI).

Nezar mengatakan, pengembangan teknologi AI telah menjadi fokus perhatian banyak negara di dunia. Dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya, China sudah melakukannya lebih di atas 50 persen, termasuk Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa.

"Pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia masih kurang 10 persen dari total PDB (produk domestik bruto) dan saya kira kita memang harus bekerja keras," ujar Nezar dalam keterangannya, Selasa (27/2/2024).

Dia menyatakan setidaknya ada lima skill utama yang penting dimiliki seseorang seiring dengan luasnya pemanfaatan AI, yaitu berpikir kreatif, pola pikir analitis, literasi teknologi, berpikir sistematis, serta operasionalisasi AI dan big data.

“Ini lima skill utama yang setidaknya harus dimiliki oleh generasi di abad 21 ini. Dibutuhkan re-skilling dan up-skiling untuk membuka peluang karir baru di era disrupsi AI ini," ujar Nezar.

Menurut Nezar, pengembangan talenta digital di tengah maraknya perkembangan AI saat ini sangat penting terutama di dunia kampus.

Karena itu, penting untuk dunia kampus dapat berkolaborasi dengan perusahaan teknologi.

Baca juga: Bank Mandiri: Teknologi AI Menciptakan Peluang Efisiensi Ekonomi Tapi Juga Risiko

"Untuk bisa menyerap lebih banyak talenta AI terutama generasi-generasi muda kita," kata Nezar.

Dia mencontohkan, kerja sama antara Kementerian Kominfo dengan USK memungkinkan mahasiswa belajar tentang pengembangan talenta digital di bidang AI.