Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bos Bulog Buka-bukaan Alasan Stok Beras SPHP di Alfamart Kerap Kosong

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di minimarket Alfamart

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Bos Bulog Buka-bukaan Alasan Stok Beras SPHP di Alfamart Kerap Kosong
Nitis Hawaroh
Ilustrasi: Seorang ibu rumah tangga tengah membeli beras premium 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di minimarket Alfamart kerap mengalami kekosongan.

Menurut Bayu, Alfamart mengambil stok beras SPHP tidak sebanyak ritel modern lainnya seperti Transmart, Hypermart, atau Indomaret.

Adapun hal ini ia sampaikan dalam acara Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa dan Idul Fitri 2024, di Jakarta, Senin (4/3/2024).

"Kalau kita lihat di berita kan seperti Alfamart yang tidak ada stoknya, memang (mereka)

Baca juga: Manuver Bulog Atasi Persoalan Beras, Percepat Impor hingga Gelontorkan SPHP ke Pasar

relatif sedikit mengambilnya misalnya dibandingkan Transmart, Hypermart atau Indomaret. ," kata Bayu.

Ia menjelaskan bahwa mekanisme untuk Bulog menyalurkan beras SPHP adalah dengan cara si pengecer mengajukan langsung ke pihak Bulog, baru setelah itu bisa dialokasikan oleh Bulog.

Berita Rekomendasi

"Jadi untuk SPHP mekanismenya pengecer ini harus mengajukan, membeli, atau meminta, (baru) mereka bisa dibagi atau dialokasikan beras SPHP," ujar Bayu.

Bayu pun turut memastikan bahwa Bulog akan terus melanjutkan penyaluran beras SPHP yang bersubsidi ini.

"Dalam beras SPHP ini terdapat subsidi, maka mekanismenya dalam penyaluran cukup bebas, cukup leluasa, tapi tidak sama sekali bisa sekadar dijual begitu saja," kata Bayu.

Ia mengatakan, Bulog telah menyalurkan beras SPHP ke pengecer sebanyak 50,2 persen dan kepada distributor 45,4 persen.

Detailnya, 50,2 persen penjualan beras SPHP disalurkan ke pengecer, 45,4 persen ke distributor, 3,5 persen ke satgas, 0,6 persen ke pemerintah daerah, dan 0,3 persen ke BUMN.

Baca juga: Presiden Jokowi Bicara Harga BBM dan Beras Jelang Bulan Ramadan

Realisasi SPHP beras per 2 Maret 2024 sebesar 382.932 ton.

"Distributor ini juga kaitannya dengan masalah finansial karena tidak semua pengecer kita ternyata mampu untuk memenuhi kebutuhan finansial untuk mendapatkan beras SPHP," pungkas Bayu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas