Dapat Pendampingan, Bisnis 2 Usaha UMKM Ini Makin Berkembang Pasca Pandemi
Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bertumbuh pasca pandemi dan mereka mampu memperluas akses pasar berkat pendampingan usaha.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bertumbuh pasca pandemi dan mereka mampu memperluas akses pasar berkat pendampingan usaha.
Program pendampingan UMKM ini dijalankan PT HM Sampoerna Tbk dan Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (INOTEK) bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta dan Jawa Barat serta pemkab/pemkot di wilayah ini.
Pemilik usaha Crispy Mushroom asal Cirebon Lia Amalia mengatakan, pendampingan UMKM sangat penting karena terdapat bantuan mitra yang bisa mengarahkan dan memberikan ide baru agar usaha bisa lebih berkembang.
“Saya harap program bersama Sampoerna ini ada kelanjutannya sampai pada business matching untuk akses pasar. Yang paling dibutuhkan UMKM itu kan market dan pembiayaan. Tapi terutama marketnya, sehingga saya ikut ini ada hasilnya," ujarnya.
Lia menuturkan usaha Crispy Mushroom lahir dari kepedulian kepada para petani jamur yang kesulitan menjual hasil panen. Padahal jamur memiliki karakteristik mudah hancur kalau tidak lekas diolah.
“Saya awalnya petani jamur. Saya kemudian coba membuat jamur crispy pada 2014. Anak saya kemudian membawa jamur itu ke sekolahnya. Tiap hari habis, teman-temannya suka. Dari situ mulainya,” paparnya.
Baca juga: Sasar UMKM, Ordefaz Jalin Kerjasama Pembayaran dan Pembiayaan Online dengan BPR AKU
Lia butuh waktu panjang dan serangkaian uji coba untuk menghasilkan produk olahan jamur yang diterima di pasar.
Untuk mengasah kemampuan, dia juga aktif mengikuti sejumlah pelatihan UMKM.
Sejalan dengan itu, aspek legalitas usaha juga dibereskan mulai dari sertifikat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sertifikat halal, dan lainnya. Ketekunannya pun berbuah manis.
Pihaknya telah memulai ekspor olahan jamur ke Australia dan kaldu jamur ke Oman pada 2023 lalu.
“Melalui Disperindag dan kurasi di Provinsi Jawa Barat, kami terpilih untuk ikut Indonesia Trade Expo 2023 dari Kemendag. Di situ alhamdulilah dapat kesempatan untuk ekspor,” jelasnya.
Baca juga: Perizinan Berbasis Digital Mudahkan Pebisnis UMKM Kembangkan Usaha
Terpisah, Leni Mariyani pemilik UMKM Dakey House berharap Program UMKM Untuk Indonesia 2024 untuk Transformasi Digital 2024 menjadi kesempatan untuk mengembangkan kemampuan dan kapabilitas, khususnya optimalisasi penjualan online.
“Kami berharap program ini membantu bisnis kami berkembang. Sejauh ini kami mengandalkan pameran. Penjualan online sudah dicoba tapi belum optimal sehingga berharap program ini bisa mengakselerasi, kami bisa lebih optimal,” katanya.
Dakey House merupakan usaha yang memanfaatkan bahan baku kelapa yang diolah menjadi sejumlah produk seperti media tanam hingga kerajinan. Usaha ini dirintis sejak 2021 karena melihat banyak limbah kelapa di Subang yang tidak diolah.
Program UMKM Untuk Indonesia untuk Transformasi Digital 2024 merupakan program pendampingan agar UMKM naik kelas melalui digitalisasi dengan menyasar 1.000 UMKM di wilayah Jawa Barat dan DKI Jakarta.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.