Pembangunan Fase 2A CP 201 Stasiun Thamrin dan Monas MRT Jakarta Capai 71,69 Persen
Kemudian, pengerjaan piling untuk arrival shaft entrance 1 Jalan Museum, pekerjaan dinding dan aluminium composite panel (ACP)
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo mengungkap, pekerjaan pembangunan CP 201 (Stasiun Thamrin dan Monas) fase 2A MRT Jakarta berjalan sesuai jadwal.
"Per 25 Februari 2024, pekerjaan pembangunan CP 201 fase 2A MRT Jakarta telah mencapai 71,69 persen," kata Ahmad dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (7/3/2024).
Saat ini, pembangunan Stasiun Monas telah masuk ke tahap pekerjaan box jacking passageway entrance 1 Jalan Museum, penggalian entrance 2 stage 2 Jalan Silang Barat Daya, dan pengecoran dinding suar penyejuk (cooling tower).
Baca juga: MRT Jakarta Bicara Peluang Kembali Hadirkan Pembayaran Tiket Pakai GoPay Dkk
Kemudian, pengerjaan piling untuk arrival shaft entrance 1 Jalan Museum, pekerjaan dinding dan aluminium composite panel (ACP), langit langit (ceiling), rangka penggantung fire shutter, dan lantai homogeneous tiles.
Selain itu, sedang dilakukan pula pekerjaan toilet meliputi lantai, dinding, dan langit-langit (ceiling).
Pekerjaan instalasi sistem HVCA, suplai air dan drainase, pemadam kebakaran, dan elektrikal, serta pengiriman peralatan pendukung utama seperti elevator dan eskalator masih terus dilakukan.
Berikutnya, pekerjaan yang sedang dilakukan di Stasiun Thamrin meliputi pengecoran lantai dasar (base slab) dan kolom/tiang, instalasi Overhead Trackway Exhaust (OTE Duct), pondasi entrance empat, suar penyejuk (cooling tower), dan suar ventilasi (ventilation tower).
Kemudian, ada pengerjaan pemotongan kingpost, penggalian untuk area parkir kereta (stabling yard), dan instalasi dinding AAC dan pipa drainase di bawah peron.
Pengerjaan CP 202
Untuk CP 202 (Stasiun Harmoni—Sawah Besar—Mangga Besar) setelah resmi dimulai pada 25 Juni 2022, per 25 Februari 2024 telah mencapai 27,11 persen.
Cakupan pekerjaan meliputi pekerjaan diaphragm wall, fabirkasi pembesian diaphragm wall, dan pekerjaan kolom penahan sementara penopang lantai dan atap stasiun selama proses ekskavasi (kingpost).
Pengerjaan CP 203
Pasca-penandatanganan paket kontrak (contract package) CP 203 (Stasiun Glodok dan Kota) pada 20 April 2021, pekerjaannya pun sudah terus berlanjut dan berjalan sesuai jadwal.
Baca juga: Kolaborasi PGN dan MRT Jakarta Kembangkan Jaringan Gas Bumi di Kawasan Berorientasi Transit
Per 25 Februari 2024, perkembangannya sudah mencapai 47,54 persen dengan pekerjaan di Stasiun Glodok.
Pekerjaan yang tengah berlangsung meliputi persiapan penggalian oleh mesin bor terowongan (tunnel boring machine/TBM) 1 di utara stasiun, perakitan TBM 2 di selatan stasiun, pengiriman segmen terowongan, pekerjaan dinding peron (platform), dan instalasi mock up mechanical, electrical and plumbing (MEP).
Sementara itu, di Stasiun Kota, penggalian tanah dan struktur untuk lower concourse slab serta pekerjaan penggalian tanah untuk lantai dasar (base slab).
Pembangunan CP 205
Sedangkan pengadaan CP 205 railway systems and trackwork (sistem perkeretaapian dan rel) yang meliputi Bundaran HI—Kota dilakukan dengan sistem international competitive bidding.
Pada 30 November 2023, tiga perusahaan kontraktor telah memasukkan dokumen proposal dan saat ini sedang dilakukan evaluasi teknis serta finansial.
Pembangunan CP 206 dan CP 207
CP 206 rolling stock (ratangga) telah diperoleh conditional JICA concurrence untuk pelaksanaan tender. Target call for tender pada Q4 2023.
Sedangkan CP 207 automatic fare collection system (sistem pembayaran), sedang dalam tahap penyusunan dokumen tender dan penyelesaian aspek kontraktual maupun teknis.
Call for tender telah dilaksanakan pada November 2023.
Secara umum, perkembangan pembangunan fase 2A telah mencapai 32,06 persen.
Mengenai Fase 2A MRT Jakarta
Fase 2A MRT Jakarta akan menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Kota sepanjang sekitar 5,8 kilometer.
Fase 2A terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota.
Fase 2A dibagi menjadi dua segmen, yaitu segmen satu Bundaran HI—Harmoni yang ditargetkan selesai pada 2027, dan segmen dua Harmoni—Kota yang ditargetkan selesai pada 2029.
Fase 2B MRT Jakarta yang rencananya melanjutkan dari Kota sampai dengan Depo Ancol Barat masih dalam tahap studi kelayakan (feasibility study).
Fase 2A MRT Jakarta dibangun dengan biaya sekitar Rp25,3 triliun melalui dana pinjaman kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang.