Luhut Ungkap Anak Buahnya Berhasil Bawa 3 Komitmen Investasi dari China, Ada Perusahaan Tekstil
Luhut mengatakan mereka bertemu dengan salah satu perusahaan yang memproduksi bahan baku solar panel terbesar di dunia.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap bahwa anak buahnya telah memboyong sejumlah komitmen investasi dari China ke Indonesia setelah kembali dari perjalanan dinas.
Luhut mengatakan bahwa anak buahnya, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto, bercerita kalau perjalan dinas terbaru ini merupakan yang paling efisien dibanding yang lain.
Baca juga: Nilai Cenderung Naik, Investasi Emas Bisa Bikin Sejahtera di Usia Muda
"Meski dilakukan di bulan puasa, tetapi tim yang saya tugaskan ini berhasil mendapatkan 3 komitmen investasi dalam waktu 3 hari saja," kata Luhut dikutip dari akun Instagramnya, @luhut.pandjaitan, Rabu (20/3/2024).
"Saya merasa ini keberuntungan mereka yang tetap menjalankan puasa meski sedang bekerja," lanjutnya.
Memulai perjalanan di Shanghai, Luhut mengatakan mereka bertemu dengan salah satu perusahaan yang memproduksi bahan baku solar panel terbesar di dunia.
Tujuan pertemuan ini adalah untuk memfinalisasi rencana investasi yang nilainya diperkirakan sekitar 3,5-4.0 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
"Mereka akan masuk photovoltaic glass itu yang di Kalimantan Utara (Kaltara). Itu nilainya sekitar 3,5-4 miliar dolar AS," ujar Luhut.
Kemudian, setelah selesai di Shanghai, Luhut menyebut mereka bertolak ke Ningbo untuk mengunjungi perusahan tekstil.
Ia mengatakan, perusahaan yang bergerak dalam bidang industri garmen itu memiliki produk turunan yang menyebar ke mana-mana. Mereka disebut secara tiba-tiba ingin berinvestasi di Indonesia.
Baca juga: Investasi Bodong Miliaran Rupiah di Kalsel, Rumah Mewah Digeruduk, Istri Polisi Diduga Terlibat
"Ibarat Foxconn untuk Apple, perusahaan ini adalah Foxconn-nya untuk Nike, Adidas, Puma hingga Uniqlo," ujar Luhut
Ia kemudian membeberkan bahwa ada satu hal yang membuat Seto takjub akan perlakuan perusahaan tekstil ini kepada para karyawannya.
Hampir seluruh karyawan beserta keluarga mereka menempati asrama yang disediakan oleh perusahaan. Mereka juga disebut mendapatkan jatah makan gratis tiga kali sehari.
"Menurut Chairman-nya, kebijakan ini diterapkan karena beliau merasa karyawan adalah prioritas pertama. Jika karyawan senang, maka mereka akan berkontribusi besar kepada perusahaan," tutur Luhut.
Menurut Luhut, kalau dua investasi itu masuk, dampak lapangan kerjanya akan luar biasa.
Ia pun kagum di tengah keadaan China yang tengah mengalami pelemahan ekonomi, dua investor ini masih tetap melihat Indonesia menjadi pilihan mereka berinvestasi. "Itu saya kira sangat menarik," pungkas Luhut.
Luhut pun menyindir pihak yang mengatakan bahwa pemerintah Indonesia ugal-ugalan dalam urusan investasi. Ia menyebut pihak yang mengatakan hal tersebut agar pergi melihat langsung, baru boleh mengatakannya.
"Contoh yang saya kritik kemarin. Kritik aja pemerintah enggak apa-apa. Kita senang kok dikritik, tapi kritik itu untuk membangun negara ini, bukan untuk merusak negara ini. Enggak mungkin lah kita sempurna," ujarnya.
Luhut pun memastikan hampir semua proyek-proyek yang dikerjakan pemerintah sekarang, setidaknya yang melibatkan dirinya di dalamnya, pasti telah melalui proses studi.
"Tapi nanti dari studi ini kalau ada menyimpang kiri kanan sedikit, ya itu kita perbaiki. Enggak mungkin juga sempurna. Saya pikir enggak ada pemerintah pengen rakyatnya rugi. Enggak ada itu," pungkasnya.
Adapun satu komitmen investasi lagi yang berhasil diboyong oleh Seto usai lawatannya ke China ialah finalisasi investasi pabrik milk BYD di Indonesia. Produsen mobil listrik itu akan mulai groundbreaking pada Juli.
"BYD sangat antusias dengan investasi ke Indonesia dan targetnya di awal 2026, pabrik mereka bisa mulai berproduksi secara komersial di tanah air," tutur Luhut.