Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Bisnis

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Bawang Merah Mahal Akibat Ulah Pedagang yang Tak Jualan Saat Lebaran

Zulhas memperkirakan pekan ini harga bawang merah bisa kembali normal, mengingat arus mudik lebaran telah seelsai.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Mendag Zulkifli Hasan Sebut Bawang Merah Mahal Akibat Ulah Pedagang yang Tak Jualan Saat Lebaran
Endrapta Pramudhiaz
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan. Ia memperkirakan pekan ini harga bawang merah bisa kembali normal, mengingat arus mudik lebaran telah seelsai. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan buka suara mengenai harga bawang merah yang saat ini tengah dalam posisi mahal.

Menurut dia, harga bawang merah yang belakangan ini sedang mahal disebabkan saat Lebaran 2024 lalu, jumlah pedagang bawang merah yang berjualan di pasar berkurang.

"Lebaran. Tau sendiri kan orang libur semua, yang dagang kan kurang," kata Zulhas, sapaan akrabnya, ketika ditemui di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2024).

Hal itu, kata Zulhas, akhirnya berpengaruh terhadap stok bawang merah yang kosong di pasaran, sehingga menyebabkan harga naik.

Baca juga: Bapanas Bongkar Biang Kerok Harga Bawang Merah Mahal

"Iya (stoknya kosong). Kan yang dagang enggak ada. Orang kalau enggak ada yang memotong bawang, enggak ada yang mengirim. Orang (lagi) lebaran," ujarnya.

Zulhas memperkirakan pekan ini harga bawang merah bisa kembali normal, mengingat arus mudik lebaran telah seelsai.

Berita Rekomendasi

"Saya kira seminggu ini normal lagi," kata pria yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Diberitakan sebelumnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) membeberkan alasan harga bawang merah saat ini tengah meroket. Saat ini, harga bawang merah telah tembus Rp 53 ribu.

Kenaikan harga bawang merah ini disebut karena terganggunya produksi di wilayah sentra dan pasokan karena banjir di sepanjang pantai utara Jawa pada Maret lalu.

Banjir tersebut menyebabkan 2.500 hekatre lahan puso dari sekitar 7.500 hektare terdampak. Daerah-daerah yang kena dampak seperti Brebes, Cirebon, Kendal, Demak, Grobogan, dan Pati.

Selain itu, ada juga kendala teknis yang menjadi alasan kenaikan harga bawang merah.

Kendala teknis itu di antaranya seperti keterbatasan tenaga kerja perogol (ibu-ibu) dan penyekatan jalan, sehingga menyebabkan distribusi barang sampai ke pasar terlambat.

"Kenaikan harga memang disebabkan beberapa hal. Di samping hujan, kemudian keterbatasan tenaga kerja, dan sebagainya," kata Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024, Senin (22/4/2024).

"Ini sedang kami mitigasi, sehingga harga mudah-mudahan akan normal di bulan-bulan berikutnya," lanjutnya.

Dalam kesempatan sama, Deputi III Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Bidang Perekonomian Edy Priyono mengatakan, disparitas harga bawang merah antar daerah sudah berada pada posisi yang tinggi.

Oleh karena itu, untuk daerah-daerah yang harga bawang merahnya tergolong sangat tinggi, bisa bekerjasama dengan daerah yang harga bawang merahnya relatif rendah, agar bisa mendapatkan komoditas satu itu.

"Pemerintah daerah yang daerahnya harga bawang merahnya termasuk sangat tinggi, ini bisa bekerjasama dengan daerah lain," kata Edyy.

"Kami tahu persis Kementerian Pertanian juga Kementerian Perdagangan itu punya daftar champion yang bisa dihubungi untuk mendapatkan berbagai komoditi. Cabai, kemungkinan ada bawang merah," sambungnya.

"Saya kira ini kerja sama antar daerah menjadi satu hal yang bisa didorong, difasilitasi, dibantu juga oleh pemerintah pusat," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
asd
Video Player is loading.
Current Time 0:00
Duration 0:00
Loaded: 0%
Stream Type LIVE
Remaining Time 0:00
Â
1x
    • Chapters
    • descriptions off, selected
    • subtitles off, selected
      © 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
      Atas