Teaching Factory Kunci Kemenperin Cetak SDM Unggul Lewat Vokasi
Peningkatan kualitas SDM agar sesuai dengan kebutuhan industri dilakukan Kementerian Perindustrian melalui program pendidikan vokasi
Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) agar sesuai dengan kebutuhan industri dilakukan Kementerian Perindustrian melalui program pendidikan vokasi pada 11 Politeknik, dua Akademi Komunitas dan sembilan SMK di berbagai daerah Indonesia.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan langkah tersebut merupakan upaya tepat memenuhi kebutuhan sektor industri dalam menopang produktivitas dan daya saing.
Baca juga: Bisa Langsung Kerja, Pendidikan Vokasi Kemenperin Kian Diminati
"Kemitraan link and match yang selama ini sudah dibangun, antara lain untuk memasok SDM kompeten agar dapat menciptakan inovasi teknologi yang dibutuhkan oleh sektor industri," tutur Agus, Jumat (26/4/2024).
Penerapan inovasi bisa diwujudkan melalui Teaching Factory yang tersedia di sekolah dan kampus Kemenperin.
Teaching Factory merupakan model pembelajaran berbasis produk yang diterapkan melalui sinergi sekolah dengan industri.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Masrokhan, menyampaikan selaras dengan metode pendidikan sistem ganda, program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman kegiatan produksi kepada siswa dan mahasiswa sebelum lulus dan terjun langsung ke industri.
"Dengan adanya Teaching Factory, siswa dan mahasiswa Kemenperin memiliki nilai tambah ketika bersaing di dunia industri. Mereka sudah siap karena pembelajaran yang sesuai dengan kondisi industri saat ini," ungkap Masrokhan.
Unit pendidikan tinggi Kemenperin, yakni Politeknik APP Jakarta, telah memiliki Teaching Factory yang disiapkan untuk mahasiswanya dalam menghadapi tantangan industri logistik.
Baca juga: Bos Apple Ketemu Jokowi Besok, Menperin Agus Gumiwang Ungkap yang Bakal Dibahas
Teaching factory memfasilitasi mahasiswa APP Jakarta dalam mempelajari teknologi untuk mempermudah proses logistik, bahkan ditantang untuk mengembangkannya.
Berkaitan dengan upaya mempermudah arus logistik, mahasiswa Politeknik APP Jakarta belajar untuk mengembangkan robot line follower yang banyak digunakan pada industri modern saat ini. Robot line follower adalah robot yang menggunakan sensor untuk mengikuti garis.
"Dalam konteks industri, robot line follower berhubungan erat dengan otomatisasi, misalnya dalam pemindahan barang dan inspeksi jalur produksi," jelas Masrokhan.