Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

IGC Apresiasi Konsep Kafe yang Angkat Kuliner Khas Nusantara di Tengah Gempuran Menu Modern

Komunitas pecinta makanan Nusantara, memberi apresiasi khusus terhadap usaha kuliner seperti kafe yang melestarikan makanan khas Indonesia.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Febri Prasetyo
zoom-in IGC Apresiasi Konsep Kafe yang Angkat Kuliner Khas Nusantara di Tengah Gempuran Menu Modern
Tribunnews/IST
Indonesian Gastronomy Community (IGC), komunitas pecinta makanan Nusantara, memberi apresiasi khusus terhadap usaha kuliner seperti kafe yang melestarikan makanan khas Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM - Indonesian Gastronomy Community (IGC), komunitas pecinta makanan Nusantara, memberi apresiasi khusus terhadap usaha kuliner seperti kafe yang melestarikan makanan khas Indonesia.

Di tengah gempuran menu dan konsep modern, penyajian kuliner khas Nusantara dinilai menjadi hal positif bagi kelestarian lokal.

Ketua IGC Ria Musiawan mengungkapakan pihaknya mengapresiasi kafe yang konsisten menyediakan kuliner khas Nusantara. 

Seperti apresiasi yang diberikan IGC untuk Girli Coffee, sebuah kafe di Bogor

“Kami dari IGC, komunitas yang peduli terhadap perkembangan dan kelestarian makanan Nusantara datang untuk mengapresiasi, walaupun bertemakan kafe yang mungkin orang-orang berpikiran hanya membawakan makanan-makanan western, Girli sangat banyak membawakan menu Nusantara," ungkapnya kepada Tribunnews, Rabu (19/6/2024).

Menu-menu khas Nusantara tersebut antara lain nasi goreng rempah, ayam sambal matah, rawon, kopi tubruk, kopi pandan, hingga kopi kelapa.

Selain melestarikan kuliner Nusantara, letak geografis Girli juga mendukung dengan pemandangan pegunungan dan diapit dua sungai.

Berita Rekomendasi

Hal tersebut dinilai membuat citarasa kuliner Nusantara semakin terasa.

Pada acara itu, IGC juga melakukan ‘tumpengan’ sebagai bentuk rasa syukur sekaligus simbol apresiasi kepada Girli Coffee.

Ria mengatakan, filosofi tumpeng dalam budaya Jawa memiliki arti doa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Di sana juga diajarkan cara memotong tumpeng yang benar dan sesuai dengan adat asli serta penuh dengan makna dan filosofi.

Sebagai wujud kecintaannya terhadap kuliner Nusantara, IGC menyinggung berencana membuat buku tentang filosofi dan asal-usul tradisi tumpengan.

Baca juga: Berburu Kuliner Cirebon Saat Long Weekend Idul Adha dari Rujak Gamel Hingga Es Cuwing

“IGC sangat peduli dengan masakan Nusantara dan nasib makanan Nusantara ke depannya. Salah satu cara kami untuk dapat meneruskan hal tersebut adalah dengan membuat buku mengenai asal-usul dan juga filosofi yang mendasari tradisi tumpengan yang marak dilakukan sebagai ajang syukuran di Indonesia," sebutnya.

Sementara itum Manajer Operasional Girli Coffee, Adito Wibisono, menyambut positif apresiasi yang diberikan IGC.

Ia menyebut usaha miliknya yang berada di Cibereum, Kabupaten Bogor ini tidak pernah absen membawakan nuansa Nusantara baik dari segi menu maupun suasana.

“Di sini juga ada kolam yang diisi ikan nila untuk dibudidayakan. Kolam ini juga dapat menjadi daya tarik di mana tidak jarang pengunjung datang untuk menikmati hidangan kafe sekaligus memberi makan ikan di sini," ungkapnya.

Adito mengatakan dirinya memiliki konsep melokalkan stigma masyarakat yang menggambarkan semua kafe hanya membawakan makanan-makanan barat.

"Kami memang fokus untuk membawakan kafe yang memiliki nuansa alam dan juga menyuguhkan menu-menu Nusantara. Kami ingin membuat pengunjung merasa dekat dengan alam dan dekat dengan Indonesia," ujarnya.

Ia mencontohkan, menu kopi yang ditawarkan memiliki nilai kelokalan.

Seperti kopi kelapa, kopi pandan, kopi tubruk, dan sebagainya.

(Tribunnews.com/Wahyu GP)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas