Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

EITS Beberkan Manfaat Pembangkit Panas Bumi di Pulau Flores

Pengembangan PLTP Ulumbu di Manggarai, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, sudah menghasilkan daya listrik hingga 40 megawatt (MW).

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in EITS Beberkan Manfaat Pembangkit Panas Bumi di Pulau Flores
KOMPAS IMAGES
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA—Ketua dan Founder Energy Institute for Transtition (EITS) Godang Sitompul mendukung penetapan Pulau Flores sebagai Pulau Panas Bumi (Geothermal Island) sesuai ketetapan dari Kementerian ESDM melalui SK Menteri ESDM No. 2268 K/MEM/2017.

“Kami menemukan fakta bahwa proses transisi energi sektor ketenagalistrikan yang ada di Flores sudah selaras dengan pengembangan pemanfaatan potensi panas bumi di Ulumbu yang berada di Kabupaten Manggarai,” katanya.

Godang menegaskan, pemanfaatan panas bumi yang berdasar pada surat keputusan menteri tersebut juga sudah sejalan dengan road map percepatan bauran energi terbarukan yang tertuang dalam Peraturan Presiden No. 112/2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik.

Dia mengataka, pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu di Manggarai, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, sudah menghasilkan daya listrik hingga 40 megawatt (MW).

Baca juga: Indonesia Simpan 40 Persen Cadangan Panas Bumi Dunia, Jadi Sumber Energi Ramah Lingkungan

“Penambahan jaringan listrik di wilayah Poco Leok sebagai tempat pengembangan PLTP Ulumbu 5-6 harus dikembangkan karena merupakan langkah penting yang mesti segera dilakukan sehingga mampu memberikan pasokan listrik yang memadai,” katanya.

Menurut dia, pengembangan pembangkit listrik yang ramah lingkungan merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang termuat dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 yang memprioritaskan penggunaan pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 51 persen.

EITS juga memandang bahwa pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi layak dikembangan di lokasi yang ada potensi panas bumi demi dapat membantu ketersediaan listrik di wilayah tesebut.

Namun aspek pengembangan masyarakat ikut menjadi perhatian khusus dari para pengembang panas bumi tersebut agar masyarakat setempat ikut mendukung keberadaan pembangkit listrik panas bumi di wilayahnya.

Berita Rekomendasi

“Ini demi bisa menghasilkan listrik yang bisa dimanfaatkan bersama. Listrik untuk kehidupan yang lebih baik, dan ramah lingkungan," kata dia.

Sebagai pengembang sektor pembangkitan panas bumi di Flores, PLN juga telah membina sejumlah kelompok tani yang tersebar di sekitar kawasan PLTP Ulumbu guna meningkatkan kemandirian petani serta memperkaya komoditas hasil tani di wilayah kerja panas bumi.

PLN meraih 2 penghargaan platinum dalam ajang Nusantara CSR Awards (NCSRA) 2024 dari La Tofi School of Social Resposibility di Jakarta, Rabu, 17 Juli 2024.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas