BPS: Sudah 4 Bulan Berturut-turut Tiga Kelompok Ini Jadi Penyumbang Utama Deflasi
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang utama deflasi indonesia pada Juli 2024 yang sebesar 0,18 persen month-to-month
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang utama deflasi indonesia pada Juli 2024 yang sebesar 0,18 persen month-to-month (mtm).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, tingkat deflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau pada bulan Juli 2024 adalah yang terdalam sejak November 2022.
"Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang deflasi selama 4 bulan berturut-turut," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (1/8/2024).
Baca juga: Komoditas Bawang Merah dan Ayam Ras Sumbang Deflasi RI
Komoditas utama penyumbang deflasi Juli 2024 antara lain bawang merah menyumbang andil deflasi sebesar 0,11 persen, cabe merah 0,09 persen, tomat 0,07 persen, dan daging ayam ras 0,04 persen.
"Di antara komoditas tersebut tomat mengalami deflasi terdalam sepanjang 2022 sampai dengan 2024," ujar Amalia.
Sementara itu, penyumbang utama inflasi pada Juli 2024 datang dari kelompok pendidikan.
Adapun BPS mencatat secara year on year (y-o-y), Indonesia mengalami inflasi sebesar 2,13 persen dan secara tahun kalender year to date (ytd) terjadi inflasi sebesar 0,89 persen.
Amalia mengatakan, pada Juli 2024, kelompok pendidikan mengalami inflasi sebesar 0,69 persen. Kelompok ini memberikan andil inflasi sebesar 0,04 persen terhadap inflasi umum.
"Data historis memperlihatkan bahwa permulaan tahun ajaran baru sering menjadi pendorong inflasi dalam kelompok ini," ucap Amalia.
"Adapun komoditas penyumbang inflasi dalam kelompok pendidikan adalah biaya sekolah dasar, biaya sekolah menengah pertama, dan biaya sekolah menengah atas yang masing-masing menyumbang andil inflasi sebesar 0,01 persen," jelasnya.
Berdasarkan data historis, Amalia mengatakan kelompok pendidikan berpotensi memberikan andil terhadap inflasi dalam dua bulan ke depan.