Cegah Penyebaran Mpox, Bandara Internasional Skrining Wisatawan dari Luar Negeri
Pemerintah memberlakukan penerapan protokol kesehatan seperti pengecekan suhu dan pengisian healthpass bagi wisatawan yang masuk Indonesia.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengungkapkan, Pemerintah telah melakukan upaya mitigasi penyebaran wabah monkey pox (Mpox) atau cacar monyet.
Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya mengungkapkan, pemerintah memberlakukan penerapan protokol kesehatan seperti pengecekan suhu dan pengisian healthpass bagi wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nasional (wisnas) yang masuk Indonesia dari luar negeri.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan tercatat ada 88 kasus cacar monyet selama 2022-2024. Di antaranya 74 kasus hingga 2023 dan 14 kasus pada 2024.
"Kementerian Kesehatan merespons dengan memperkuat pemeriksaan di pintu masuk negara termasuk di bandar udara," ungkap Nia dalam pernyataannya, Selasa (3/9/2024).
"Bandara Internasional seperti Soetta dan Ngurah Rai memasang kembali alat deteksi suhu badan atau termoscanner," sambungnya.
Sementara itu, Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kemenkes, Achmad Farchanny Tri Adryanto mengatakan, pada tahun 2024 ini wabah Mpox sesuai laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meningkat di beberapa negara di Afrika.
Diantaranya, Kongo, Burundi, Rwanda, dan Uganda serta beberapa negara Afrika lainnya. WHO memberlakukan wabah Mpox sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).
Selain pengawasan visual dan pengukuran suhu, Achmad menyebutkan langkah lain yang diberlakukan oleh pemerintah untuk mencegah penyebaran wabah Mpox di Indonesia adalah dengan memberlakukan pengisian Satusehat Health Pass (SSHP) bagi wisman dan wisnas yang baru memasuki Indonesia dari luar negeri.
Baca juga: Anak-anak Jadi Kelompok Rentan Terkena Mpox Varian Baru
"Dari segi pengawasan, kita menerapkan suatu sistem deklarasi kesehatan yang namanya Satusehat Health Pass dan ini berbasis website," papar Achmad.
Achmad menuturkan, terkait hal itu Kemenkes juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan melalui Bea Cukai, Kemenkumham, serta semua otoritas bandara dan semua maskapai internasional.
Baca juga: Thailand Negara Asia Pertama yang Deteksi Strain Baru Virus Mpox, Perketat Turis Asing
"Nanti secara sistem otomatis ada di sistem kita warna merah, oranye, kuning, atau hijau. Yang berwarna merah artinya bergejala dan sudah teridentifikasi identitasnya," papar Achmad.
"Kemudian ketika dia tiba di bandara kita maka oleh dokter karantina kesehatan itu akan diperiksa lebih lanjut di tempat yang sudah kita siapkan," pungkasnya.