LRT Jabodebek Cari Sumber Pendapatan Baru Selain Layanan Pengguna
LRT Jabodebek memiliki 18 stasiun yang terhubung dengan berbagai moda transportasi lain, seperti Whoosh, KAI Commuter, TransJakarta.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - LRT Jabodebek membuka kerja sama dengan berbagai perusahaan dalam program branding di kereta, stasiun, dan hak penamaan (naming rights) stasiun, sebagai sumber pendapatan baru.
Manager Public Relations LRT Jabodebek, Mahendro Trang Bawono, menyampaikan, saat ini LRT Jabodebek telah menjalin kerja sama dengan beberapa mitra, seperti hak penamaan Stasiun Pancoran bank bjb, Stasiun Dukuh Atas BNI, dan livery khusus brand tertentu.
"Program ini bukan hanya menjadi cara bagi kami untuk mengoptimalkan penggunaan aset yang kami miliki, tetapi juga untuk menciptakan sumber pendapatan baru di luar layanan pengguna, sekaligus meningkatkan kualitas layanan yang kami tawarkan kepada masyarakat," kata Mahendro dalam keterangan resminya, Selasa (1/10/2024).
Baca juga: Daftar Koneksi Moda Transportasi di Stasiun LRT Jabodebek, Mulai Commuter Line, Whoosh dan Biskita
Ia menjelaskan, secara harian pada hari kerja rata-rata sebanyak 79.800 pengguna LRT Jabodebek dan 35.200 pengguna pada akhir pekan sepanjang September 2024.
LRT Jabodebek memiliki 18 stasiun yang terhubung dengan berbagai moda transportasi lain, seperti Whoosh, KAI Commuter, TransJakarta, dan angkutan umum lainnya.
"Konektivitas ini memungkinkan jangkauan pengguna semakin luas," ucapnya.