Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Hashim Djojohadikusumo Kasih Kode Keras Fahri Hamzah Jadi Menteri Perumahan, Didampingi Wamen

Adik dari Prabowo Subianto itu juga menyinggung bahwa Menteri Perumahan akan didampingi oleh seorang wakil menteri (wamen).

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Hashim Djojohadikusumo Kasih Kode Keras Fahri Hamzah Jadi Menteri Perumahan, Didampingi Wamen
Tribunnews.com/Igman Ibrahim
Wakil Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Hashim Djojohadikusumo. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Satgas Perumahan Prabowo, Hashim Djojohadikusumo, memberi sinyal Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah akan menjadi Menteri Perumahan di Pemerintahan Prabowo.

Hashim awalnya sedang membicarakan soal program 3 juta rumah yang dimiliki Presiden Terpilih RI 2024-2029 Prabowo Subianto di pemerintahan yang baru.

Ia meluruskan bahwa sebenarnya Prabowo ingin membangun 3 juta rumah dalam satu tahun. Jadi, jika dalam satu periode, akan dibangun 15 juta rumah.

"Saya mau mau luruskan, bukan 3 juta. Kita mau bikin 3 juta setiap tahun, (jadi) 15 juta," kata Hashim dalam acara Propertinomic Executive Dialogue bertajuk “Sukseskan Program Pembangunan 3 Juta Rumah” di Jakarta, Kamis (10/10/2024).

Baca juga: Hashim Djojohadikusumo Pastikan Prabowo Bakal Bentuk Kementerian Penerimaan Negara

Setelah itu ia menyinggung program tersebut akan menjadi tugas berat bagi Fahri Hamzah

Dalam acara ini, Fahri menjadi salah satu tamu yang hadir.

Berita Rekomendasi

"Pembangunan 3 juta setiap tahun tugasnya Pak Fahri dan rekannya nanti berat, tapi kita di sini membantu mereka sukseskan program satu periode 15 juta (rumah)," ujar Hashim.

Adik dari Prabowo Subianto itu juga menyinggung bahwa Menteri Perumahan akan didampingi oleh seorang wakil menteri (wamen).

Ia menyinggung hal tersebut ketika membeberkan kriteria dari Menteri Perumahan di era Prabowo. Salah satu kriteria tersebut adalah tidak bisa dari kalangan akademisi.

"Jangan akademisi yang on chair ya, harus sering ke lapangan, sering ketemu dengan pelaku-pelaku, harus terbuka ya. Saya kira orang yang disebut itu terbuka, tapi yang penting juga wakil menterinya," ucap Hashim.

Meski demikian, Hasim enggan membocorkan lebih lanjut terkait dengan nama-nama menteri yang ditunjuk Prabowo.

"Saya sudah commit untuk tidak ada ya bocor sampai tanggal 20 karena kami di team transisi sudah diwanti-wanti," tutur Hashim.

"Nama itu bisa diubah saat 5 menit sebelum pengumuman. Ini tergantung wahyu dari langit," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas