TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat berada di Ibu Kota Nusantara (IKN), September 2024, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pentingnya transformasi Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai simbol kemajuan dan masa depan Indonesia. 

Presiden menyampaikan, pembangunan IKN tidak hanya berfokus pada perpindahan fisik gedung pemerintahan, tetapi mencerminkan perubahan pola pikir, budaya kerja, serta semangat untuk menghadapi tantangan masa depan. 

Presiden juga menyoroti pentingnya peran IKN dalam mengarahkan Indonesia menuju keberlanjutan.

"Di sini gedungnya harus green building, di sini transportasinya nanti harus transportasi hijau, pemakaian listrik yang kita ada sekarang ini juga dari energi hijau. Itulah masa depan dunia, dunia semuanya menuju ke sana semuanya dan kita ingin juga menuju ke sana tapi mendahului dari yang lain," ungkap Presiden.

Green building yang dimaksud tertuang dalam Buku Saku Pemindahan IKN, kantor pemerintahan di IKN baru akan mengedepankan open layout. 

Baca juga: Jelang Lengser, Jokowi Masih Ada Kunjungan Kerja hingga 15 Oktober, Istana: Sejumlah Lokasi di IKN

Merupakan konsep desain sebuah ruangan yang minim partisi internal dalam batas struktural bangunan, atau bagian dari bangunan. 

Ruangan yang tidak memiliki batasan fisik atau visual yang signifikan untuk menggambarkan berbagai area fungsional seperti ruang kerja, dapur, maupun ruang baca. 

Transportasi hijau, dijelaskan oleh Plt. Direktur Angkutan Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Muhammad Fahmi, pemerintah sudah mulai menerapkan agar transportasi umum di IKN menggunakan kendaraan bebas emisi.

"Ya jadi memang kita sudah mulai, kawasan IKN berbasis kendaraan bebas emisi. Nah itu sudah kita canangkan dan sudah berjalan," ujar Fahmi di Jakarta, Kamis (26/9/2024). 

Pemerintah mendorong setiap ekosistem di IKN, termasuk transportasi yang menggunakan energi ramah lingkungan. 

"Memang di IKN apapun ekosistem IKN yang harus mendukung green energy atau transportasi hijau. Kami dari Kemenhub sangat support dengan iklim yang ada di IKN," tutur Fahmi.

Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki luas wilayah 16,7 juta hektare dan 65 persen atau  seluas 8,1 juta hektare merupakan kawasan hutan dan areal konservasi. 

Sementara jumlah penduduk Kaltim sebanyak  3,9  juta dengan keragaman etnik, seni dan budaya. Perekonomian Kaltim masih didominasi sektor tidak terbarukan sebesar 68 persen. 

Perlahan provinsi ini terus berupaya mendorong percepatan transformasi ekonomi menuju green economy (ekonomi hijau)