Lewat Bukunya, Saleh Husin Sebut Hilirisasi Sawit Bisa Cegah Ancaman Middle Income Trap
Adapun, analisis pengembangan ekosistem dan memaksimalkan potensi sawit ini dituangkan melalui buku karyanya yang berjudul Hilirisasi Sawit
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menteri Perindustrian Saleh Husin mengungkapkan, pengembangan industri sawit di Tanah Air mampu mendongkrak kinerja ekonomi nasional, hingga mampu membuat Indonesia beranjak dari ancaman Middle Income Trap.
Adapun, analisis pengembangan ekosistem dan memaksimalkan potensi sawit ini dituangkan melalui buku karyanya yang berjudul 'Hilirisasi Sawit Cegah Middle Income Trap'.
Saleh Husin mengatakan, bukunya disusun dari hasil disertasinya di Universitas Indonesia berjudul 'Hilirisasi Industri Sawit untuk Memperkuat Perekonomian Nasional dan Meningkatkan Posisi Tawar Indonesia dalam Perdagangan Dunia'.
Baca juga: Dorong Hilirisasi, Kemenperin Dukung Riset Hingga Komersialisasi Produk Sawit
Managing Director Sinar Mas ini mengupas dalam tentang hilirisasi sawit secara komprehensif.
Substansi buku tersebut secara garis besar meliputi mimpi Indonesia mewujudkan produksi sawit sebesar 100 juta ton per tahun.
Kemudian, meraih devisa ekspor produk sawit senilai 100 miliar dolar AS per tahun, melawan kampanye negatif negara-negara maju yang mendiskreditkan sawit, optimalisasi bursa sawit Indonesia, peta persaingan minyak nabati dunia, kemajuan hilirisasi yang dicapai Indonesia, strategi dan road map hilirisasi sawit ke depan serta berbagai tantangan yang dihadapi.
“Hingga di ujung bab membahas detail pengaruh hilirisasi sawit dalam mencegah Indonesia terperangkap ke dalam negara berpendapatan menengah (middle income trap),” ungkap Saleh dalam peluncuran di Gedung Pusat Industri Digital (PIDI) 4.0 Jakarta, Rabu (9/10/2024)
Saleh menuturkan, kelapa sawit merupakan produk unggulan dan anugerah Tuhan yang dimiliki bangsa Indonesia.
Karena nilai ekspor sawit bisa mencapai 30 miliar dolar AS. Sayang, Indonesia menguasai pasar dunia tapi harga dikendalikan oleh pihak lain, seperti bursa di Malaysia maupun bursa di Rotterdam.
“Ini hal yang sangat aneh. Kita yang menguasai produk tapi harga ditentukan oleh orang lain,” bebernya.
Baca juga: Indonesia-China Mulai Bahas Kerja Sama Hilirisasi dan Industri Hijau
Karena itu, Saleh menegaskan, pentingnya hilirisasi kelapa sawit secara langsung. Karena bisa memberikan banyak manfaat bagi perekonomian, seperti penggunaan bahan bakar biodiesel B35 saat ini yang dapat menghemat devisa negara hingga Rp 161 triliun, serta menciptakan lapangan kerja hingga 18 juta orang dari ekosistem tanaman sampai hilirisasi sawit.
Selain itu, hilirisasi sawit mendorong terwujudnya Net Zero Emission (NZE), mengingat bisa melakukan dekarbonisasi sampai 35 juta ton CO2.
Dia berharap buku yang diterbitkannya bisa berkontribusi bagi industri sawit Indonesia.
Saleh mengatakan, Indonesia pernah punya banyak komoditas yang berjaya tapi lenyap begitu saja.
“Saya berharap lumbung sawit tidak seperti rempah-rempah yang berjaya di abad 15 dan 16 tapi sekarang sayup-sayup saja terdengarnya. Jangan seperti itu kondisinya. Ini pekerjaan penting Pemerintahan Prabowo nanti,” pungkasnya.