Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) mengingatkan Pemerintahan Prabowo-Gibran tentang potensi gejolak harga pangan.

Hal ini disampaikan dalam keterangan tertulis oleh Ketua Umum DPP IKAPPI, Abdullah Mansuri, pada Senin, 21 Oktober 2024.

Baca juga: Mentan Amran Dapat Tugas Khusus dari Prabowo untuk Swasembada Pangan

Tantangan Harga Pangan

Abdullah menyoroti bahwa dalam sepuluh tahun terakhir, harga kebutuhan bahan pokok sering mengalami kenaikan yang tak terkendali, sementara daya beli masyarakat terus menurun.

"Kita mengalami gejolak pangan yang luar biasa," ujarnya.

Dia menegaskan, tantangan ini menjadi tugas berat bagi pemerintahan mendatang untuk memulihkan daya beli masyarakat dan mencapai swasembada pangan.

Abdullah juga mengingatkan pentingnya menjaga harga komoditas seperti beras dan sayuran.

Baca juga: Pidato Perdana Presiden Prabowo Subianto: Indonesia Harus Swasembada Pangan Dalam Waktu Singkat

Kehadiran Kemenko Pangan

Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pangan yang dipimpin oleh Zulkifli Hasan menjadi harapan baru.

Kemenko Pangan mengawasi beberapa kementerian, termasuk Kementerian Pertanian dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Optimisme terhadap pemerintahan baru ini juga diungkapkan Abdullah, yang berharap pedagang pasar dapat menyambut perubahan ini dengan semangat positif.

Dukungan IKAPPI

IKAPPI siap memberikan kontribusi pemikiran kepada Pemerintahan Prabowo-Gibran.

Abdullah meminta pemerintah untuk menjaga keberlangsungan pedagang pasar yang tertekan oleh kondisi global dan memperhatikan kebijakan yang dapat membantu mereka.

"Kami memohon agar kebijakan yang nyata dapat terwujud," pungkasnya.

Dengan adanya Kemenko Pangan, diharapkan gejolak harga pangan dapat diminimalisir dan kesejahteraan pedagang pasar dapat terjaga.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).