Menteri Pariwisata: Event Internasional Harus Wadahi UMKM Lokal
Widiyanti Putri Wardhana menekankan pentingnya mewadahi pelaku Usaha UMKM, ketika ajang internasional digelar
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menekankan pentingnya mewadahi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), ketika ajang internasional digelar di Indonesia.
Widiyanti menerangkan, ajang internasional seperti Aquabike World Championship 2024 di Danau Toba, Sumatera Utara, perlu tetap mewadai pelaku UMKM lokal. Sebab, penyelenggaraan event berskala internasional tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keunjungan wisatawan.
Baca juga: Menteri UMKM Sebut IN2MF Jadi Momentum Kebangkitan Produk Modest Fashion Lokal
"Tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat melalui pertumbuhan ekonomi kreatif dan sektor UMKM," ujar Widiyanti di Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2024).
Menurutnya, penyelenggaran event seperti Aquabike mendorong terciptanya peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar, mulai dari jasa transportasi, penginapan, hingga kuliner lokal yang akan dinikmati oleh para pengunjung.
"Di samping itu, adanya penyelenggaran side events seperti festival music yang digelar di kawasan Dalau Toba menjadi wadah bagi para seniman lokal untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan tradisi musik di Sumatera Utara," kata Widiyanti.
Baca juga: 100 Atlet dari 30 Negara Bakal Ikuti Aquabike World Championship di Danau Toba, Sumut
Selain itu, penyelenggaraan festival juga diharapkan mampu menarik perhatian wisatawan untuk datang dan merasakan langsung keragaman budaya dan kehangatan masyarakat Indonesia.
"Sementara itu, peran UMKM melalui bazar sangat penting dalam rangkaian event Aquabike," tutur Widiyanti.
Dia mengatakan, bazar UMKM menjadi momentum bagi para pelaku usaha lokal untuk memamerkan produk-produk terbaiknya, mulai dari kerajinan tangan, kuliner khas hingga produk fashion tradisional.
"Penyelenggaran event ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan yang ramah lingkungan dan bersampak positif bagi masyarakat. Dalam upaya ini, kami juga berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat setempat," terangnya.
Widiyanti mengingatkan pentingnya sinergi yang baik di antara para pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa pengembangan kawasan Danau Toba dapat berlangsung dengan baik.