Menteri Ara Soal Keterlibatan Konglomerat di Program 3 Juta Rumah: Mereka Bukan Dapat Proyek
Ara mengaku mengajak semua pihak termasuk sektor swasta terlibat secara aktif dalam program pembangunan 3 juta rumah.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait mengungkap bahwa konglomerat yang terlibat dalam program 3 juta rumah bukan berarti mereka mendapat proyek dari pemerintah.
Pria yang akrab disapa Ara itu mengatakan bahwa pihaknya melibatkan pengusaha swasta karena program ini mengusung konsep gotong royong.
"Jadi mereka membantu. Mereka bukan dapat proyek. Jangan salah ya. Mereka menyerahkan tanahnya atau membangun atau isinya. Jadi namanya membantu, gotong royong. Jangan salah persepsi," katanya di Rusun Pasar Rumput, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (1/11/2024).
Pada Jumat pagi ini, Ara baru saja melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) rumah untuk rakyat di Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten.
Baca juga: Pemerintah dan Aguan Bangun 250 Rumah di Tangerang, Gratis Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Pembangunan rumah ini menandakan dimulainya Gerakan Nasional Gotong Royong Bangun Rumah untuk Rakyat.
Rumah akan dibangun oleh Agung Sedayu Group di atas lahan yang disumbang langsung oleh Ara melalui perusahaannya bernama PT Bumi Samboro Sukses.
Jumlah rumah yang dibangun sebanyak 250. Nantinya akan dibagikan kepada masyarakat secara gratis.
"Tanahnya dari perusahaan kami, yang bangun Agung Sedayu, yang isi Agung Sedayu. Dikasih ke siapa? Rakyat. Nah dikasihnya bayar apa enggak? Gratis. Kapan dikasih? 28 Oktober. Mudah-mudahan lebih cepat," ujar Ara.
Adapun selain Agung Sedayu yang dimiliki oleh Sugianto Kusuma alias Aguan, ada empat konglomerat lain yang tertarik bergabung dalam gerakan ini.
Ada Garibaldi "Boy" Thohir dari Adaro, Prajogo Pangestu dari Barito Grup, Franky Wijaya dari Sinar Mas, dan Lawrence Barki dari Harum Energy.
Ara memang mengajak semua pihak termasuk sektor swasta terlibat secara aktif dalam program pembangunan 3 juta rumah.
Pihak swasta dipersilakan berkontribusi lewat berbagai skema dan bentuk. Contohnya seperti melalui Corporate Social Responsibility (CSR).
"Apa saja yang penting ada rumah buat rakyat. Mau disewain? Atau mau dijual? Ya saya maunya rumahnya gratis dikasih aja buat rakyat," ujar Ara.
"Bisa saja besok di lokasi lain perusahaan lain seperti Intiland atau lainnya juga bisa bantu (program 3 juta) rumah," pungkasnya.