Dampak Kemenangan Trump Bagi Indonesia: Bisa Gantikan Posisi China Memasok Produk Perikanan ke AS
China akan mencari pasar baru, dan tidak menutup kemungkinan Indonesia akan dibanjiri produk perikanan dari China.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Padjadjaran (Unpad) Yudi Nurul Ihsan melihat Indonesia memiliki peluang untuk memasok sektor perikanan ke Amerika Serikat (AS).
Yudi mengatakan, kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden AS bisa menjadi peluang Indonesia untuk memasok sektor perikanan ke Negeri Paman Sam.
Sebab, Trump enggan bergantung dengan China, termasuk impor sektor perikanan dari Negeri Tirai Bambu.
Baca juga: Sambil Tersenyum, Joe Biden Janjikan Transisi Damai Ketika Trump Dilantik pada 20 Januari 2025
"Trump tipikal pemimpin yang tidak mau tergantung dengan China, ada kabar kemungkinan besar mem-banned produk dari China, termasuk perikanan," ujar Yudi saat diskusi di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Senin (11/11/2024).
Yudi melihat ada dua kemungkinan, dampak dari dilarangnya produk perikanan asal China ke AS.
Pertama, China akan mencari pasar baru, dan tidak menutup kemungkinan Indonesia akan dibanjiri produk perikanan dari China.
Hal tersebut bisa terjadi, jika Indonesia tidak siap untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Kalau kita tidak siap produk mereka akan membanjiri, tapi kalau kita siap, kita bisa menggantikan China agar produk ikan kita masuk ke pasar AS," tutur Yudi.
Di sisi lain, Yudi menyampaikan, pentingnya pemerintah untuk fokus meningkatkan produksi sektor perikanan. Dia mengatakan, protein ikan rata-rata lebih tinggi dibandingkan protein dari hewan lain.
"Kamdungan lemak lebih kecil. Makan ikan itu lebih sehat. Ikan bandeng omega 3, tiga kali lipat lebih tinggi dari salmon. Kita punya potensi mengembangkan ikan bandeng," terang Yudi.
Namun, ucap Yudi, pemerintah perlu menyiapkan strategi yang baik. Terutama, di tata kelola dan tata niaga, baik ikan tangkap maupun budidaya.
"Perlu membuat sistem logistik yang bagus. Perlu kita pikirkan bersama suplai chain yang baik dan bagus. Perlu membangun rantai pasokan terpadu, lalu manajemen teknologi aquaculture bukan lagi tradisional, tapi perlu modernisasi sehingga budidaya bisa berkelanjutan. Misal tidak menghasilkan limbah yang merusak lingkungan," sambungnya.