Hasil Karya Perhiasan Perajin Desa Taro Diminati Konsumen Luar Negeri
Jenama perhiasan lokal Tutola berkolaborasi dalam peluncuran koleksi art wear terbaru Garden of Wishes di Jakarta, Kamis (28/11/2024).
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jenama perhiasan lokal Tutola berkolaborasi dalam peluncuran koleksi art wear terbaru Garden of Wishes di Jakarta, Kamis (28/11/2024).
Proses kreatif di balik desain koleksi perhiasan dilakukan seorang seniman perak dari Desa Wisata Taro, Bali bernama I Made Suama.
I Made Suama mengambil bagian pada pembuatan 3 jenis perhiasan baru dari Tulola yaitu bros kipas, bros ukiran, dan subeng (anting-anting) bermotif bunga.
Melalui ketiga perhiasan berbahan perak yang dilapisi emas tersebut, ia menghadirkan sentuhan khas merefleksikan kekayaan dan budaya asli Desa Taro.
Bros Kipas karya I Made Suama terinspirasi dari tarian Nar-Nir yang mengisahkan pergaulan remaja dan setiap penarinya membawa kipas.
Inspirasi dari tarian menyatu dengan ukiran khas Bali yang sering ditemukan pada Pura di Desa Taro. Karya lainnya, Bros Ukiran merepresentasikan keanekaragaman tumbuhan di Desa Taro, terutama tanaman merambat.
Terakhir, Anting Bunga yang terinspirasi oleh keindahan bunga di Desa Taro yang sering dijadikan pelengkap kostum penari.
Happy Salma selaku Founder dan Concept Creative Tutola mengatakan, pihaknya berkolaborasi dengan perajin desa wisata Taro dalam bentuk bentuk perhiasan.
"Kolaborasi tentang motifnya, tentang desainnya. Kalau teknik mereka dan bentuknya terinspirasi ornamen-ornamen upacara yang ada di Bali," katanya.
Dikatakannya, pasar produk perhiasan di Indonesia sangat besar karena banyak yang bangga dengan brand-brand lokal yang mereka biasa digunakan.
Baca juga: Tanggal 25 Oktober Diperingati Sebagai Hari Seniman Internasional, Ini Sejarahnya
"Untuk konsumen luar negeri banyak diminati. Seperti kemarin saat kami bikin acara di Singapura diminati konsumen asing. Mereka yang datang ke Bali juga berminat yang umumnya datang dari Afrika, Arab, Eropa, Australia dan Amerika.
Sementara itu, EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan, Desa Wisata Taro menjadi salah satu desa binaan BCA.
Baca juga: Seniman Asal Bali Suanjaya Kencut akan Pamerkan Karya Instalasi di Senayan Jakarta
"Keterlibatan kami dalam mengenalkan koleksi terbaru Tulola merupakan bagian dari komitmen perseroan mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif, pelestarian budaya, serta pemberdayaan masyarakat," katanya.