Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

IKM di NTB Ciptakan Prototipe Kendaraan Listrik Niaga

Kementerian Perindustrian mendukung pengembangan kendaraan listrik di Indonesia, khususnya yang berasal dari sektor Industri Kecil dan Menengah

Penulis: Lita Febriani
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in IKM di NTB Ciptakan Prototipe Kendaraan Listrik Niaga
HO
Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza saat mencoba kendaraan listrik buatan IKM di NTB. 

 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani 

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Perindustrian mendukung pengembangan kendaraan listrik di Indonesia, khususnya yang berasal dari sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM). 

Melalui kegiatan Pendampingan Pengembangan Prototipe Kendaraan Listrik di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Kemenperin mendorong IKM untuk menciptakan kendaraan listrik multiguna yang ramah lingkungan dan inovatif.

Pada kegiatan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata Indonesia (BBWI) tahun 2024, Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza sempat mengunjungi booth kendaraan listrik niaga buatan IKM.

Baca juga: Tingkatkan Produktivitas, IKM Diminta Mulai Fokus Gunakan Teknologi Digital

"Kendaraan berbasis listrik ini merupakan hasil kegiatan pendampingan Kemenperin melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) kepada pelaku IKM alat angkut di NTB yang kami dorong agar mampu memproduksi kendaraan multiguna berbasis listrik," tutur Faisol dalam keterangan, Rabu (11/12/2024). 

Wamenperin mengapresiasi dua prototipe kendaraan listrik niaga buatan IKM, yakni Bakso Bike dan Starling Bike. Kedua kendaraan dirancang untuk mendukung kegiatan niaga, seperti berjualan keliling.

Berita Rekomendasi

Bakso Bike diperkirakan dijual ke pasaran dengan harga berkisar Rp 20 juta - Rp 25 juta. Sedangkan Starling Bike dijual dengan kisaran harga Rp 10 juta - Rp 15 juta.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita, menyampaikan kegiatan pendampingan telah berlangsung selama tiga bulan, mulai dari Agustus sampai November 2024 dan merupakan lanjutan dari pendampingan pengembangan sepeda listrik yang dilaksanakan tahun 2022 dengan melibatkan IKM alat angkut binaan yang sama, yaitu R-One Rev dan Le-Bui dari Mataram, Mori Taho Bike dari Dompu, Fi-Bike dari Bima dan NgebUTS dari Sumbawa.

"Proses pengembangannya meliputi sejumlah tahapan, mulai dari pengadaan sparepart hingga finishing yang seluruhnya dilakukan bersama-sama Tenaga Ahli dan IKM alat angkut di BRIDA," jelas Reni.

Dikembangkan dengan teknologi terkini, prototipe ini memiliki keunggulan, yakni kecepatan hingga 40 km/jam dan baterai yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasar.

Pendampingan yang dilakukan Kemenperin juga melibatkan PT Eran Teknikatama sebagai penyedia komponen utama dan tenaga ahli, serta mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi NTB.

Reni berharap, pada masa mendatang, produk.pengembangan tersebut bisa diproduksi secara komersial oleh IKM alat angkut dan dilengkapi dengan sertifikat TKDN sehingga bisa masuk e-katalog.

"Kami juga berharap Pemerintah Provinsi NTB terus mendukung IKM alat angkut di era kendaraan listrik ini," ujar Reni.

 

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas