Dubes Masaki Puji Kontribusi Budi Karya Pererat Hubungan Indonesia-Jepang
Di bawah kepemimpinan Budi Karya, beberapa proyek kunci yang mempresentasikan hubungan Indonesia-Jepang dapat diselesaikan dengan baik.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi mengadakan jamuan makan malam untuk merayakan pencapaian koleganya, mantan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kamis, 19 Desember 2024.
Menteri Perhubungan RI periode 2016-2024 tersebut, pada 6 November 2024 lalu mendapat penghargaan the Order of the Rising Sun, Gold and Silver Star dari Kaisar Jepang Naruhito.
“Penghargaan yang didapat Pak BKS menunjukkan dedikasi dan kontribusi yang signifikan yang lebih mempererat hubungan kedua bangsa,” ujar Dubes Masaki di acara jamuan makan malam yang diadakan di rumah dinasnya, di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Jamuan makan malam ini juga dihadiri Chairul Tanjung, Menteri Koordinator Perekonomian RI di 2014, serta Rachmad Gobel, Menteri Perdagangan periode 2014-2015 serta Saleh Husen (Menteri Perindustrian 2014-2016), dan sejumlah pejabat Kementerian Perhubungan.
Menurut Dubes Masaki, di bawah kepemimpinan Budi Karya, beberapa proyek kunci yang mempresentasikan hubungan Indonesia-Jepang dapat diselesaikan dengan baik.
Dubes Masaki lantas menyebut salah satu contoh sukses adalah pembangunan MRT (mass rapid transit) jalur utara-selatan (Bundaran HI-Lebak Bulus).
“Pak BKS (Budi Karya Sumadi) meyakinkan kami bahwa pekerja lokal mampu untuk mengatur dan memelihara infrastruktur penting tersebut,” ujarnya.
Menurut Dubes Masaki, keberhasilan MRT di Jakarta tersebut telah turut mendorong keberanian Jepang untuk membuat proyek MRT sejenis di Vietnam.
Di bidang maritim, Dubes Masaki menyebut BKS yang seperti tanpa lelah mengembangkan Pelabuhan Patimban di Subang.
“Dengan menggunakan keahlian dan teknologi Jepang, pelabuhan ini telah melampayi ekspektasi, dan menjadi hub kunci untuk mengekspor kendaraan bermotor yang diproduksi di Indonesia,” ucapnya.
Dubes Masaki menyebut komitmen dan inovasi yang dilakukan BKS dalam pembangunan Proving Ground, yang kini tengah berjalan.
“Fasilitas ini, yang dibangun dengan skema public-private partnership (kerja sama pemerintah dan badan usaha-KPBU), meningkatkan standar pengujian kendaraan bermotor yang dibuat di Indonesia."
"Langkah ini juga memperkuat fondasi untuk ekspor serta mendukung perkembangan industri otomotif,” tuturnya.
Di luar tiga proyek penting tersebut, Dubes Masaki menyebut BKS adalah pendukung kuat kerja sama Indonesia-Jepang.
Baca juga: Mantan Dubes Jepang untuk China Bicara Blak-blakan Soal Dirinya Dianggap Diplomat Serigala
Salah satu buktinya adalah upaya keras BKS dalam menyuksesnya Transit Oriented Development (TOD) Forum di Tokyo tahun ini, yang berhasil menghadirkan 50 pemimpin perusahaan Jepang, untuk mengeksplorasi peluang baru dalam kerja sama dua negara.
Ketika giliran memberikan sambutan, BKS berterima kasih kepada Dubes Masaki yang berkenan membuat jamuan makan malam.
Baca juga: Menlu Jepang Umumkan Yasushi Masaki Jadi Dubes Jepang untuk Indonesia Gantikan Kenji Kanasugi
BKS juga menyebut bahwa acara tersebut adalah bagian dari upaya mempererat hubungan Indonesia dan Jepang, telah berlangsung lebih dari 60 tahun, dan berjalan dengan sangat baik dan akrab.
“Kami mengapresiasi upaya-upaya Pemerintah Jepang membantu Indonesia dalam membangun infrastruktur, termasuk di bidang transportasi," ujar BKS.
BKS lalu menceritakan kembali pengalamannya tatkala menerima penghargaan dan ucapan langsung dari Kaisar Naruhito.
“Saya tidak tahu mengapa hanya saja yang disalami dan sambi diajak mengobrol. Mungkin ada tiga menit. Ini suatu yang luar biasa bagi saya,” ucapnya.
BKS menyebut penghargaan yang diterimanya, bukanlah pencapaian pribadi, melainkan pencapaian dari seluruh masyarakat dan pemerintah Indonesia, khususnya di Kementerian Perhubungan. “Penghargaan ini sebenarnya adalah untuk Indonesia,” kata Budi Karya Sumadi.