Fokus ke Dana Murah, BNC Raup Laba Rp4,06 Miliar di Kuartal III 2024
Penyalurkan kredit per kuartal III 2024 mencapai Rp 9,26 triliun atau turun 15,54 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) makin menunjukkan kinerja positif di industri perbankan digital Tanah Air di penghujung tahun 2024 ini.
Hinggakuartal III-2024 BNC membukukan laba sebesar Rp 4,06 miliar melalui berbagai upaya efisiensi termasuk menurunkan cost of fund (biaya dana) secara konsisten.
Direktur Utama BNC Eri Budiono mengatakan perseroan terus melakukan berbagai strategi efisiensi operasional dan inovasi produk perbankan digital dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan bisnis.
"Kinerja ini membuktikan bahwa strategi efisiensi yang kami terapkan memberikan hasil nyata,” kata Eri Budiono di acara public ecpose Bank BNC di Jakarta, Kamis (19/12/2024).
Baca juga: Akuntabilitas Meningkat, BNC Fokus Kejar Laba di 2024
Eri Budiono menjelaskan, pencapian laba di kuartal III 2024 ditopang oleh menurunnyabeban operasional dan pertumbuhan signifikan pada kredit korporasi.
Hingga kuartal III 2024 realisasi penyaluran kredit korporasi BNC naik 88,01 persen secara tahunan mencapai Rp 2,31 triliun dibandingkan periode yang sama di 2023 sebesar Rp 1,23 triliun.
Perseroan berhasil menurunkan Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) menjadi 99,88 persen dari sebelumnya 116,91 persen di kuartal III 2023.
"Sampai September performa kita positif. Kita jaga cost dan kualitas aset. Cost terbesar adalah biaya hapus buku. Tapi kita berhasil menurunkan biaya hapus buku dari kurtal I ke kuartal III," ujar Eri Budiono.
Eri menjelaskan, sumber likuiditas BNC saat ini bersumber dari dana pihak ketiga.
"Rasio likuiditas kita sangat strong dan perbaikan portofolio yang kita jalankan mudah-mudahan mendorong profitability. Kita harapkan di akhir 2024 kita bisa cetak profit," sebutnya.
Sementara, penyalurkan kredit per kuartal III 2024 mencapai Rp 9,26 triliun atau turun 15,54 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Perseroan berupaya menjaga kualitas aset dengan rasio kredit bermasalah atau NPL nett di level 0,99 persen dan NPL gross sebesar 3,72 persen.
Di sisi penyaluran pinjaman, BNC melalui Neo Pinjam membukukan kenaikan penyaluran kredit 152,32 persen di kuartal III 2024, yakni dari Rp 86 miliar menjadi Rp 217 miliar.
Kenaikan ini membuat portofolio produk pinjaman digital BNC semakin kuat di masyarakat, terutama pada segmen perorangan dan UMKM.