Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

RI Setop Impor Beras, Kementan Siapkan 90 Ribu Ton Benih Unggul untuk Genjot Produksi

Penyediaan benih unggul dapat meningkatkan produktivitas padi hingga 15 hingga 20 persen.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in RI Setop Impor Beras, Kementan Siapkan 90 Ribu Ton Benih Unggul untuk Genjot Produksi
TRIBUN JATIM/PURWANTO
Petani padi, Slamet (65) merawat tanaman padi menggunakan pupuk bersubsidi di lahannya di Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan 90 ribu ton benih unggul padi dan jagung untuk mencakup 3,7 juta hektar pada tahun ini.

Langkah tersebut diambil untuk meningkatkan produktivitas pangan nasional, mengingat pemerintah telah menyetop impor bahan pangan seperti beras pada 2025 ini.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan penyediaan benih unggul ini akan difokuskan pada daerah-daerah dengan indeks pertanaman (IP) yang masih rendah.

Baca juga: Barang dan Jasa Bahan Pokok Tak Kena PPN 12 Persen: Beras, Daging hingga Tiket Kereta Api

Kementan telah menganggarkan lebih dari 3 juta hektar untuk benih padi.

"Sisanya akan disiapkan untuk benih jagung,” kata Sudaryono dalam Rapat Koordinasi Terbatas Bidang Pangan di Semarang, Jawa Tengah, dikutip dari siaran pers pada Rabu (1/1/2025).

Sudaryono mengklaim penyediaan benih unggul dapat meningkatkan produktivitas padi hingga 15 hingga 20 persen.

Berita Rekomendasi

Oleh karena itu, ia mengatakan Kementan akan berfokus pada distribusi benih berkualitas untuk petani di seluruh Indonesia.

Pada 2025 ini, selain beras, Indonesia juga tidak akan mengimpor jagung.

Serapan beras dan jagung dari petani pun akan sepenuhnya ditampung oleh Bulog, sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto.

Sudaryono mendorong Bulog untuk menyerap terutama dari provinsi Jawa Tengah yang merupakan salah satu lumbung pangan nasional.

Ia menilai serapan hasil panen sangat penting untuk menjaga kestabilan harga pangan dan melindungi petani dari fluktuasi harga pascapanen.

“Bulog harus memastikan serapan gabah petani, terutama di Jawa Tengah, sehingga harga pascapanen dapat tetap stabil. Ini adalah langkah penting agar petani tidak merugi,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas