Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Wabah PMK Merebak ke Sejumlah Daerah, Penjualan Ternak Stabil,Tapi Susah Cari Stok Sapi Sehat

Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak jadi tantangan pedagangternak sapi, terutama mencari setok hewan sapi sehat.

Penulis: M Alivio Mubarak Junior
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Wabah PMK Merebak ke Sejumlah Daerah, Penjualan Ternak Stabil,Tapi Susah Cari Stok Sapi Sehat
AFP/CHAIDEER MAHYUDDIN
Seorang dokter hewan bersiap memberikan vaksin untuk mencegah penyakit mulut dan kuku di sebuah peternakan sapi di Banda Aceh pada 8 Januari 2025. (Photo by CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak membawa tantangan besar bagi para pedagang sapi. 

Meski begitu, penjualan sapi kurban dilaporkan tetap stabil, meskipun para pedagang harus menghadapi kendala terkait ketersediaan stok hewan sehat.

Baca juga: Curhat Pedagang Sapi Hadapi Tantangan Wabah PMK, Was-was Kondisi Ternak, Siap Siaga Antibiotik

Wahyu Hujatul Hilmi, seorang pedagang sapi dan pengelola kandang di Bekasi Utara, mengungkapkan bahwa penjualan selama musim kurban tidak terlalu terpengaruh oleh wabah ini. 

Namun, ia mengaku sering kesulitan mendapatkan stok sapi yang benar-benar sehat.

"Sebenarnya penjualan nggak ada penurunan, tapi masalahnya stok yang jadi kendala. Kadang saya nggak berani ambil stok lebih banyak karena takut sapi baru malah membawa virus ke kandang," kata Wahyu kepada Tribunnews, Jumat (10/1/2025).

Baca juga: 7 Provinsi Kena Wabah PMK, DPR Minta Kementan Gercep Tutup Pasar Hewan Agar Penularan Tak Meluas

Ia juga menjelaskan bahwa wabah PMK yang masih terjadi membuat pengelolaan kandang harus ekstra hati-hati.

Berita Rekomendasi

Para pedagang seperti dirinya tidak hanya berdagang, tetapi juga melakukan penggemukan sapi untuk memastikan kualitas hewan tetap baik hingga musim kurban tiba.

"Saya beli bahannya (sapi) 2024 buat Idul Adha 2025. Jadi selain jualan, saya juga ngegemukin sapi. Tapi risiko beli hewan baru itu besar, takutnya malah nularin sapi yang udah sehat," ungkapnya.

Sementara itu, dari sisi konsumen, kekhawatiran terhadap wabah PMK turut memengaruhi kebiasaan membeli daging sapi. 

Hemi, seorang ibu rumah tangga di Bekasi mengaku lebih waspada dan mengurangi konsumsi daging sapi sejak adanya pemberitaan tentang wabah ini.

"Udah dapat edaran juga untuk hati-hati. Ya agak khawatir sih sama pemberitaan ini. Jadi agak waspada konsumsi daging, tapi emang udah mengurangi pembelian daging sapi juga karena harganya mahal, mungkin ngaruh karena stok sapi sehat sedikit, gara-gara wabah PMK," ujar Hemi.

Meski begitu, Wahyu menekankan bahwa ia dan para pedagang lain terus berupaya menjaga kualitas sapi dengan mengikuti pelatihan dan menggunakan obat-obatan yang disarankan oleh dinas peternakan. 

"Kesehatan ternak itu penting banget, apalagi buat konsumen yang akhirnya akan mengonsumsinya," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas