Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Proyek Jalan Tol Semarang-Demak Ruas Kaligawe-Sayung Ditargetkan Rampung April 2027

Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 Kaligawe - Sayung di Jawa Tengah ditargetkan rampung pada April 2027.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
zoom-in Proyek Jalan Tol Semarang-Demak Ruas Kaligawe-Sayung Ditargetkan Rampung April 2027
HO
Progres pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 Kaligawe - Sayung mencapai 30,59 persen 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 Kaligawe - Sayung di Jawa Tengah ditargetkan rampung pada April 2027.

Progres pembangunan ruas tol dengan panjang 10,64 km ini sekarang telah mencapai 30,59 persen.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyebut tol ini tidak hanya berfungsi untuk mempersingkat waktu tempuh perjalanan.

Baca juga: KPK Panggil Dirut Hutama Karya Budi Harto di Kasus Korupsi Lahan Sekitar Jalan Tol Trans Sumatra

Namun, juga bisa sebagai pengendalian banjir karena terintegrasi dengan tanggul laut.

"Kita akan pastikan tol ini bisa diselesaikan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan timeline yang telah ditetapkan," kata AHY ketika meninjau pembangunan tol ini, dikutip dari siaran pers Kementerian Pekerjaan Umum (PU) pada Senin (13/1/2025).

Jalan Tol Semarang - Demak memiliki total panjang 26,95 km yang terbagi menjadi 2 seksi.

Berita Rekomendasi

Seksi 1 Kaligawe-Sayung sepanjang 10,64 km berada di atas laut dan Seksi 2 Sayung-Demak sepanjang 16,31 km yang berada di daratan.

Baca juga: Menteri AHY Minta Kementerian Kelautan Tangani Polemik Pagar Laut 30,19 Km di Perairan Tangerang

Berbeda Seksi 1 yang masih dalam pembangunan, Seksi 2 telah beroperasi sejak 25 Februari 2023. 

Seksi 1 Kaligawe-Sayung terbagi menjadi 3 paket, yakni paket 1A dengan progres fisik 47,15 persen, paket 1B dengan progres 28,7 persen, serta paket 1C dengan progres 20,83 persen.

Paket 1B menjadi bagian dari tol yang terintegrasi dengan tanggul laut.

Sementara itu, pada paket 1C, terdapat dua kolam retensi yang nantinya dapat menampung air dari kawasan dan dipompa ke Sungai Babon untuk selanjutnya dialirkan ke laut.

Jalan tol ini menggunakan timbunan di atas laut dengan metode kerja awal menggunakan
penghamparan matras bambu setebal 13 lapis.

Selain sistem matras bambu, perbaikan tanah lunak juga dilakukan dengan pemasangan material penyalir vertikal pra-fabrikasi (PVD).

Lalu, pembebanan (pre-loading) menggunakan material tinbunan pilihan dari sumber material quarry darat.

Jalan tol ini diklaim dapat mempersingkat waktu tempuh dari biasanya 30 menit pada waktu normal dan 60 menit saat macet, menjadi 10 menit.

"Biaya logistik juga dapat dikurangi dari Rp25.253/trip menjadi Rp4.205/trip," kata Direktur Jalan Bebas Hambatan Wilan Oktavian Kementerian PU.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas