Usai Gabung BRICS, Pemerintah RI akan Belajar dengan Brasil dan Afrika Selatan Soal Energi
Indonesia bisa belajar dari Afrika Selatan, soal batu bara diubah menjadi sumber energi yang lebih ramah lingkungan.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Penasihat Khusus Presiden Urusan Energi, Purnomo Yusgiantoro bicara potensi yang bisa digali Indonesia dengan bergabung sebagai anggota BRICS.
Purnomo menekankan, meski bergabung dengan BRICS, Indonesia tetap melakukan politik bebas dan aktif.
Sebelumnya, Pemerintah Brasil mengumumkan Indonesia sebagai anggota baru BRICS pada Senin, 6 Januari 2025. Lalu apa untungnya bagi Indonesia dari sektor energi?.
"Pertama Brasil. Brasil dulu itu tidak punya minyak, tapi dia bisa survive kenapa? Karena dia punya tebu banyak. Jadi yang dikembangkan itu bioethanol, sukses. Dan kita perlu belajar untuk pengembangan," ujar Purnomo di Kantor IDN, Jakarta, Kamis (16/1/2025).
Baca juga: Indonesia Gabung BRICS, Menko Airlangga Bilang Itu Hanya Kolaborasi Biasa
Kemudian, sejak perang Rusia dengan Ukraina, bahan bakar dari Rusia tidak lagi menyuplai ke daratan benua biru. Karena itu, Rusia tengah melihat pasar baru, termasuk wilayah Asia Pasifik.
"Nah ini sedang kita bahas apa kita tangkap kesempatan ini," ucap Purnomo.
Sedangkan, menurut Purnomo, India bisa menjadi pasar untuk batu bara asal Indonesia. Lalu, Indonesia bisa menarik investasi dari China. Kemudian, Indonesia bisa belajar dari Afrika Selatan, soal batu bara diubah menjadi sumber energi yang lebih ramah lingkungan.
"Afrika Selatan, dulu diembargo, dia cuma punya batu bara. Apa yang dia lakukan, gasifikasi batu bara, dia likuifaksi batu bara. Batu bara dibuat minyak, batu bara dibuat gas. Kita punya batu bara sampai 150 tahun, kita bisa lakukan itu, tapi ada problem," tutur Purnomo.
"Itu yang terjadi di Sumatera Selatan kemairn, batu bara sudah likuifaksi, tapi waktu diadu di market dia kalah dengan LPG karena disubsidi harga," sambungnya.
Sebelumnya, Pemerintah Brasil menyampaikan Indonesia secara resmi bergabung dengan BRICS sebagai anggota penuh.
Hal tersebut semakin memperluas kelompok negara-negara berkembang utama yang juga mencakup Rusia, India, Cina dan Afrika Selatan.
Indonesia sendiri telah menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan kelompok ini sebagai sebuah sarana untuk memperkuat negara-negara berkembang dan memajukan kepentingan negara-negara yang disebut sebagai negara Selatan.
Negara-negara anggota BRICS menyetujui masuknya Indonesia melalui konsensus sebagai bagian dari dorongan ekspansi yang awalnya disetujui pada KTT blok ini pada 2023 di Johannesburg.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.