Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Aktivitas MICE di JCC Senayan Terhenti karena Akses Ditutup, Pemerintah Diminta Lindungi Investor

Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno menutup semua akses masuk JCC dan menggembok pagar-pagar serta mengunci semua pintu-pintu ruangan.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Aktivitas MICE di JCC Senayan Terhenti karena Akses Ditutup, Pemerintah Diminta Lindungi Investor
dok. KompasTV
Aktivitas Meeting, Incentive, Convention and Exhibition (MICE) di JCC Senayan yang berada di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK) menutup semua akses masuk JCC dan menggembok pagar-pagar serta mengunci semua pintu-pintu ruangan di JCC. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Investor dan pengelola Jakarta Convention Center (JCC), PT Graha Sidang Pratama (GSP) mengeluhkan terhentinya aktivitas Meeting, Incentive, Convention and Exhibition (MICE) di JCC Senayan yang berada di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Kondisi ini terjadi karena terjadi penutupan akses masuk, penggembokan pagar-pagar serta penguncian semua pintu-pintu ruangan di JCC oleh Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK). 

“Sebagai investor dan pengelola JCC, kami tidak bisa lagi menjalankan aktivitas MICE dan memenuhi kontrak dari para klien dan mitra bisnis yang sudah ditandatangani sejak awal 2024. Kami sangat menyesal dan menyayangkan situasi ini terjadi, apalagi langkah direksi PPKGBK mengambil alih paksa JCC dilakukan pada saat proses hukum sedang berjalan,” ungkap General Manager JCC di Jakarta, Edwin Sulaeman dikutip Rabu (22/1/2025).

Menurut Edwin, pihaknya telah menerima pembatalan dari sejumlah klien, baik BUMN maupun swasta sebagai dampak penutupan akses ke JCC. Akibat pembatalan itu kegiatan MICE di JCC tidak dapat berjalan sesuai rencana.

Sehingga banyak dari pelaku usaha yang sudah terhubung dengan kegiatan-kegiatan MICE tersebut ikut terkena dampaknya. 

“Selama lebih dari 30 tahun kami membangun JCC sebagai brand MICE terbaik dan ikon MICE Indonesia bersama puluhan klien dan mitra bisnis."

Berita Rekomendasi

"Kondisi yang terjadi saat ini di JCC sangat membahayakan industri MICE, terutama bagi pelaku usaha yang sudah memiliki kontrak-kontrak bisnis dengan konsumen dan pasar baik dari domestik maupun mancanegara,” kata Edwin.

Menurut Edwin, beberapa klien dan mitra bisnis JCC sudah memutuskan mencari venue di luar JCC. Langkah ini merupakan upaya dari para pelaku usaha tersebut untuk memperoleh kepastian bisnis dan yang terpenting adalah mendapatkan layanan terbaik.

Pasalnya di industri MICE standar layanan dan jaringan akan sangat menentukan eksistensi perusahaan tersebut. 

Baca juga: Pengelola Kaget Akses JCC Ditutup: Jangan Sampai Industri MICE Hancur

"Kami membutuhkan puluhan tahun untuk membangun reputasi JCC sebagai pusat kegiatan MICE yang diakui internasional. Jika citra ini rusak, akan sulit bagi Indonesia untuk menarik acara-acara besar di masa depan," ujar Edwin.

Untuk itu, PT GSP mengimbau pemerintah untuk segera mengambil langkah guna menciptakan suasana kondusif bagi keberlangsungan industri MICE di Indonesia.

Baca juga: Permohonan Perpanjangan Kontrak Ditolak, Investor dan Pengelola JCC Berharap Keadilan

"Kami menyerukan agar persoalan hukum ini tidak dijadikan alasan untuk merusak ekosistem MICE, yang berdampak besar pada ekonomi nasional. Dimana setiap tahun industri MICE menyumbang sekitar Rp 100 triliun, dan JCC berkontribusi 20-30 persen," kata Edwin.

Perlindungan Investor

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas