BUMN Didorong Jalankan Transformasi Energi dan Kurangi Emisi Karbon
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut transformasi BUMN yang dilaksanakan secara agresif harus melibatkan aspek keberlanjutan
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menyebut transformasi BUMN yang dilaksanakan secara agresif harus melibatkan aspek keberlanjutan, salah satunya dengan menjalankan operasional ramah lingkungan yang rendah karbon.
"Saya berharap BUMN menjalankan transformasi energi dan mengurangi emisi karbon. Ini adalah tanggung jawab bersama demi keberlanjutan lingkungan hidup kita," kata Erick dikutip Rabu (22/1/2025).
Baca juga: PLTA Jatigede di Sumedang Beroperasi, Dapat Kurangi Emisi Karbon Sebanyak 415,8 Ribu Ton per Tahun
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, pemanasan global yang disebabkan oleh peningkatan emisi gas rumah kaca (GRK) merupakan ancaman bagi keberlanjutan kehidupan di bumi.
Menurutnya, SIG turut berperan aktif dalam pengendalian iklim global dengan menjalankan operasional bisnis yang lebih rendah karbon dan berpegang pada prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.
"SIG bangga menjadi perusahaan pertama di industri bahan bangunan Indonesia tervalidasi SBTi, yang memiliki kriteria ketat dalam menetapkan target emisi GRK sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah," katanya.
Baca juga: Kejar Target Net Zero Emission di 2060, PLN IP Jual 273 Juta Ton Emisi Karbon
"Validasi ini membuktikan komitmen SIG yang kuat dalam menurunkan emisi GRK melalui rencana aksi yang aplikatif dan target yang terukur," sambung Vita.
Tercatat, SIG menjadi perusahaan bahan bangunan pertama di Indonesia yang meraih validasi dari lembaga internasional, Science-Based Target initiatives (SBTi).
SIG dinilai telah memenuhi kriteria SBTi dalam menyusun target jangka pendek (near-term target) penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) yang sejalan dengan upaya membatasi pemanasan global pada tingkat 1,5° celcius.
SBTi adalah lembaga validasi di dunia yang membantu perusahaan atau organisasi dalam menetapkan target penurunan emisi GRK berdasarkan sains atau ilmu pengetahuan terkini yang bertujuan membatasi pemanasan global pada tingkat 1,5° celcius sesuai Perjanjian Paris tentang Perubahan Iklim.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.