Bank Mandiri Salurkan Kredit Pertanian hingga Pengolahan Pangan Guna Dukung Penguatan Gizi Nasional
Bank Mandiri salurkan kredit pertanian hingga pengolahan pangan bagi pelaku usaha kecil dan menengah guna mendukung penguatan gizi nasional.
Editor: Content Writer

TRIBUNNEWS.COM - Bank Mandiri konsisten menjalankan peran sebagai mitra strategis pemerintah lewat dukungan Program Makan Bergizi Gratis. Hal ini dilakukan oleh Bank Mandiri guna mendukung penguatan gizi nasional dengan terus menyalurkan pembiayaan dan berbagai inisiatif sosial.
Program Makan Bergizi Gratis diharapkan dapat memperkuat Angka Kecukupan Gizi, seperti yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 28 Tahun 2019 yang diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 6 Januari. Adapun program tersebut turut menyasar 600.000 anak sekolah di 26 provinsi di Indonesia.
Dalam jangka panjang, Program Makan Bergizi Gratis diharapkan mampu menciptakan generasi yang lebih sehat, cerdas, produktif yang turut menopang cita-cita Indonesia Emas 2045. Hari Gizi dan Pangan Nasional yang jatuh setiap 25 Januari merupakan pengingat akan pentingnya gizi seimbang di tengah-tengah tantangan kesehatan global.
Sejalan dengan itu, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit ke pelaku usaha kecil dan menengah dalam sektor pertanian dengan subsektor kehutanan, perikanan dan pengolahan pangan.
Badan Pusat Statistik pada 2023 mencatat jumlah petani di Indonesia sebanyak 27.802.434 orang, dimana sebanyak 17.251.432 orang merupakan petani gurem. Hingga September 2024, Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit ke sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 14 persen secara year-on-year (YoY). Total pembiayaan dalam periode tersebut sebesar Rp128,6 triliun, dengan pembiayaan pengolahan pangan meningkat 16,7 persen YoY menjadi Rp63,8 triliun dalam periode yang sama.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, peran aktif Bank Mandiri tak terbatas pada pembiayaan, melainkan juga menghadirkan solusi inovatif yang mendukung seluruh rantai pasok pangan.
"Kami juga menyediakan solusi digital dan dukungan kapasitas untuk pelaku usaha dari hulu hingga hilir,” ungkap Darmawan.
Baca juga: Bank Mandiri libatkan Nasabah dalam Pelestarian Lingkungan Melalui Livin’ Planet
Menghadirkan lebih dari 100 ribu “Mandiri Agen,” Bank Mandiri juga berusaha mempermudah pelaku kecil dan menengah dalam ekosistem pangan dalam mengakses layanan perbankan. Kepedulian Bank Mandiri terhadap peningkatan kapasitas petani juga terwujud melalui pembangunan Sentra Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) di Kabupaten Jembrana, Bali, dengan kapasitas produksi sebesar 24 ton beras per hari.
Fasilitas ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan kesejahteraan petani lokal, sekaligus menciptakan rantai nilai yang lebih kompetitif. Sebelumnya, Bank Mandiri telah membangun SPBT serupa di Kabupaten Kebumen dan Pamarican, Kabupaten Ciamis.
Darmawan menyatakan SPBT sebagai wujud nyata Bank Mandiri untuk memastikan para petani memiliki daya saing yang lebih tinggi.
“Langkah ini selaras dengan komitmen kami untuk ikut memberdayakan masyarakat sekaligus menciptakan dampak positif yang berkelanjutan,” kata Darmawan.
Program pemberdayaan masyarakat sejalan dengan tanggung jawab sosial korporasi atau CSR guna mengimplementasikan tata kelola keuangan berkelanjutan. Program tersebut juga selaras Sustainability Beyond Banking, salah satu pilar penopang Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola atau Environmental, Social and Governance (ESG) Bank Mandiri.
Baca juga: Dorong Pertumbuhan UKM Indonesia, Bank Mandiri Gelar Puncak Wirausaha Muda Mandiri 2024
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.