Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Bisnis

Sesi Pertama Perdagangan Hari Ini Berakhir Stagnan, Bagaimana Prospek Saham SBMA?

Pada sesi perdagangan hari ini, saham SBMA berakhir stagnan di level Rp110 per saham, di mana sempat ke level tertinggi Rp111 dan terendah Rp110.

Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Sesi Pertama Perdagangan Hari Ini Berakhir Stagnan, Bagaimana Prospek Saham SBMA?
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
PERGERAKAN SAHAM-Pekerja melintas di dekat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (10/12/2024). Pada sesi perdagangan hari ini, saham SBMA berakhir stagnan di level Rp110 per saham, di mana sempat ke level tertinggi Rp111 dan terendah Rp110 per saham. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga saham PT Surya Biru Murni  Acetylene Tbk (SBMA) dalam beberapa hari ini bergerak pada rentang Rp119 hingga Rp110.

Pada sesi perdagangan hari ini, saham SBMA berakhir stagnan di level Rp110 per saham, di mana sempat ke level tertinggi Rp111 dan terendah Rp110 per saham.

Pada tahun ini, SBMA akan memfokuskan investasi pada tiga aspek utama  yaitu pengembangan pasar, diversifikasi produk dan penguatan sumber daya manusia (SDM).  

Baca juga: Tolak Tawaran Trump, Elon Musk Tegaskan Tak Akan Beli Saham TikTok

Direktur Utama Surya Biru Murni Acetylene, Rini Dwiyanti, mengatakan, pertumbuhan kinerja akan didukung oleh peningkatan kapasitas utility plant yang solid.

"Kami melihat potensi besar dalam sektor jasa ini untuk memelihara dan meningkatkan layanan ke pelanggan yang ada dengan keahlian tim teknis,” kata Rini dikutip dari Kontan, Selasa (11/2/2025).

Wilayah strategis yang menjadi prioritas SMBA ialah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, dengan tujuan untuk mendukung rencana pemerintah dalam pengembangan sektor migas, pertambangan dan kesehatan.

Head of Research FAC Sekuritas Wisnu Prambudi mencermati, kinerja SMBA sejak melantai di Bursa pada 8 September 2021 hingga kuartal III-2024 menunjukkan pertumbuhan yang konsisten. 

Berita Rekomendasi

Dari sisi valuasi, Wisnu menghitung book value per share SMBA berada di Rp 241. Sementara itu, pada awal perdagangan SMA berada di posisi Rp 110 per saham.

Artinya ada ruang penguatan 119,09 persen jika kembali ke harga wajarnya yang di level Rp 241. Ataupun jika beri diskon 30?ri book value, artinya di level Rp 169 per saham

"Debt Equity Ratio (DER) SMBA mencapai sebesar 0,19%, jika bandingkan antara utang to equity-nya masuk kategori kecil. Return on Asset (ROA) dalam tiga tahun terakhir juga menunjukkan peningkatan," kata Wisnu. 

Pendiri Stocknow.id Hendra Wardana mencermati SMBA memiliki keuntungan dari posisinya yang strategis di Kalimantan, terutama denga dengan adanya proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) dan pertumbuhan smelter. 

Dia bilang fokus SBMA pada pasar lokal menjadi keuntungan tersendiri, karena meskipun harga gas dunia naik, permintaan domestik yang kuat tetap mendukung kinerja. 

“Namun, prospek pertumbuhan industri di Kalimantan tetap menjadi katalis positif yang dapat menjaga stabilitas bisnis SBMA ke depan,” tutur Hendra.


Artikel ini sudah tayang di Kontan dengan judul Intip Prospek Saham Surya Biru Murni Acetylene (SBMA) di 2025

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas